SUKABUMIUPDATE.com - Warganet heboh dengan kabar pendakian dan perkemahan di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat atau NTB akan memisahkan pendaki laki-laki dan perempuan. Informasi ini mengemuka lantaran pemerintah Kota Lombok sedang menggalakkan wisata halal.
Apakah kabar pemisahan pendakian dan perkemahan antara pendaki pria dan wanita ini benar-benar dipisah, berikut penjelasan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono.
"Berkaitan dengan adanya gagasan pemisahan antara tenda laki-laki dan perempuan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang kemungkinan akan menjadi pro dan kontra di masyarakat, maka dapat kami sampaikan bahwa program tersebut tidak akan kami laksanakan karena bukan menjadi prioritas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani," kata Sudiyono dalam keterangan tertulis.
Meski demikian, dia melanjutkan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mendukung program wisata halal dari pemerintah Nusa Tenggara Barat. "Saat ini kami sedang fokus pada perbaikan manajemen pendakian, khususnya eTiketing, pengelolaan sampah, dan perbaikan sarana prasarana jalur pendakian," kata Sudiyono.
Sudiyono berharap polemik tentang pemisahan pendaki pria dan wanita ini tidak diteruskan karena akan merugikan dunia pariwisata Indonesia. Indonesia dan Malaysia sama-sama menduduki posisi puncak sebagai destinasi wisata halal terbaik 2019 versi Global Muslim Travel Index atau GMTI.
Dari 10 daerah di Indonesia yang menerapkan wisata halal, Lombok menempati posisi pertama sebagai destinasi wisata halal unggulan nasional. Dasarnya adalah Indonesia Muslim Travel Index atau IMTI yang selama dua tahun berturut-turut menilai kinerja 10 destinasi pariwisata halal unggulan nasional.
Pada IMTI 2018, destinasi wisata halal dengan skor 58 dan menjadi yang tertinggi diraih oleh Lombok. Begitu juga pada IMTI 2019. Lombok tetap mencapai skor teratas, yakni 70. Diikuti Aceh dengan skor 66, Kepulauan Riau skor 63, Jakarta skor 59, Sumatera Barat skor 59.
Adapun pendakian ke Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat dibuka kembali pada Jumat, 14 Juni 2019. Pendakian Gunung Rinjani sempat ditutup karena gempa Lombok pada Agustus 2018. Kendati pendakian sudah dibuka, para pendaki hanya diizinkan sampai ke Pelawangan dan dilarang ke puncak Rinjani dan Danau Segara Anak.
SUMBER: TEMPO.COM