Konsumsi Makanan Bersantan, Ini 8 Dampaknya bagi Kesehatan

Rabu 05 Juni 2019, 14:42 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Makan makanan bersantan di hari raya pastinya tak akan terhindarkan. Hal ini wajar, asal Anda tahu porsi dimana Anda harus berhenti.

Santan, yang menjadi bumbu dominan masakan Idul Fitri, memang sangat nikmat. Bagi Anda yang tidak punya masalah kesehatan maupun yang memilikinya, sebaiknya tahu dampak-dampak santan bagi kesehatan.

Berikut 8 dampaknya menurut stylecraze.com:

1. Banyak Lemak Jenuh

Jenis lemak ini dapat menyebabkan kolesterol tinggi dalam tubuh. Satu cangkir santan saja mampu meningkatkan tingkat lipoprotein yang merugikan kesehatan dalam jangka panjang.

2. Bisa Menyebabkan Alergi

Jika Anda alergi terhadap kacang-kacangan jenis khusus, seperti kenari, almond, kemiri, dan jambu mete, maka hampir dipastikan Anda juga akan alergi pada santan. Jenis alergi yang muncul bisa berbeda pada tiap orang.

3. Meningkatkan Berat Badan

Terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan akan membuat berat badan seseorang meningkat dengan cepat.

4. Kolesterol Tinggi

Mereka yang berisiko kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular harus menahan diri dalam mengonsumsi santan. Seperti halnya susu tanpa pemanis, santan juga memiliki kandungan lemak tinggi, sehingga membuat seseorang berisiko lebih besar mengalami masalah jantung, termasuk stroke. Batasi hanya porsi kecil saja.

5. Dapat Menyebabkan Sembelit

Santan dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang, karena seratnya yang tinggi. Pada seseorang yang jarang makan makanan berserat dan kemudian mengonsumsi makanan bersantan, maka hal ini sangat mungkin memicu masalah pencernaan, termasuk diare dan gas tinggi dalam perut.

6. Penuh Gula

Santan tanpa rasa pun sebenarnya mengandung banyak gula, apalagi jika sudah berbumbu. Porsi kecil, sekali lagi sangat disarankan.

7. Kalori Tinggi

Satu cangkir santan murni memiliki 550 kalori. Ini hampir sepertiga kalori yang Anda butuhkan setiap hari.

8. Bisa Menyebabkan Gangguan Pencernaan Fruktosa

Monosakarida dan poliol dalam santan dapat meningkatkan risiko gangguan iritasi usus. Akibatnya, pertumbuhan bakteri didorong ke usus kecil karena transportasi fruktosa (gula dalam buah) yang tidak merata.

SUMBER: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)