Taman Nasional Komodo Bakal Ditutup, Hoax atau Fakta?

Minggu 20 Januari 2019, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kabar penutupan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersiar di sejumlah media daring. Informasi itu diperkuat dengan pernyataan Gunernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang menyebut kawasan Taman Nasional Komodo akan ditutup sementara dalam waktu dekat selama 1 tahun.

Rencana penutupan Taman Nasional Komodo dilatari kekhawatiran Viktor akan kondisi komodo diduga semakin kurus disertai populasi yang berkurang. Tujuan penutupan tersebut untuk meningkatkan populasi komodo dan memulihkan kondisi makanannya.

Menanggapi informasi tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan memastikan tak ada rencana penutupan kawasan wisata konservasi Kepulauan Komodo dalam waktu dekat. "Saat ini pengelolaan Taman Nasional Komodo berjalan seperti biasa," ujar Budhy dalam pesan pendek kepada Tempo pada Minggu, 20 Januari 2019.

Ihwal kondisi komodo dan perintah gubernur mensterilkan kawasan konservasi dari wisatawan untuk sementara itu, Budhy mengatakan belum memperoleh kabar resmi. "Kami belum dapat informasi apa-apa," ucapnya. Bahkan, dia melanjutkan, pengelola baru-baru ini melakukan kajian carrying capacity untuk menghitung daya muat komodo di habitatnya di ujung Pulau Flores itu.

Balai Taman Nasional Komodo mencatat, dua pulau terbesar yang menjadi habitat komodo adalah Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Kedua pulau itu telah dibuka untuk wisatawan. Pantauan Tempo, jumlah komodo di Pulau Rinca mencapai 1.300 ekor hingga 2018.

Jumlah komodo jantan tercatat lebih banyak ketimbang komodo betina. Imbasnya, persaingan komodo jantan untuk mendapatkan komodo betina cukup tinggi. Rata-rata, dua hingga tiga komodo jantan akan memperebutkan satu komodo betina.

Setiap tahun, komodo rutin memasuki musim kawin. Biasanya, musim kawin terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Pasca-musim kawin, induk komodo akan menetaskan 15 sampai 30 telur dengan masa inkubasi kurang lebih sembilan bulan. Tak seperti hewan lain yang melindungi telur di bawah perutnya, komodo akan membuat lubang dan menanam telur di bawah tanah.

Fidel Hardi, ranger asal Manggarai Barat, yang ditemui Tempo di Pulau Rinca beberapa waktu lalu mengatakan, masing-masing komodo betina akan memilih satu lokasi untuk dijadikan sarang. "Di titik itu, akan dibuat banyak lubang. Tapi lubang yang berisi telur hanya satu," tutur Fidel. Saat ini, menurut dia, populasi komodo masih normal. Pengelola pun menerapkan peraturan ketat untuk wisatawan yang berkunjung supaya tak mengganggu komodo.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola23 Februari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Sukabumi23 Februari 2025, 15:36 WIB

Bupati Sukabumi Asep Japar Berduka Atas Wafatnya Dedi Damhudi, Terakhir Bertemu Saat Pelantikan

Bupati Sukabumi Asep Japar Asep Japar mengungkapkan rasa dukanya dan mendoakan agar almarhum diterima iman Islamnya.
Asep Japar, Bupati Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi23 Februari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif

Info Loker Lulusan S1 di Indofood dibuka untuk posisi Quality Assurance Supervisor.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif (Sumber : Freepik/@WirojSidhisoradej)
Nasional23 Februari 2025, 14:44 WIB

Hary Tanoe Sebut Tol Bocimi Biang Kerok Pedangkalan Danau Lido, Ini Respons Menteri PU

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo merespons tudingan Hary Tanoe bahwa proyek Tol Bocimi jadi biang kerok pendangkalan Danau Lido.
Tampilan Danau Cigombong alias Danau Lido saat ini berdasarkan citra satelit melalui Google Earth. (Sumber Foto: Google Earth)
Bola23 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta yang akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 13:39 WIB

Potret Bupati Sukabumi Asep Japar Ikuti Retret di Akmil Magelang

Bupati Sukabumi Asep Japar yakin retret dapat menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat hingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Berseragam ala Militer, potret Bupati Sukabumi Asep Japar saat mengikuti retret di Akmil Magelang. (Sumber : Diskominfosan Pemkab Sukabumi)
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)
Sukabumi23 Februari 2025, 11:44 WIB

Kronologi Meninggalnya Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Menurut Keluarga

Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Sosok almarhum Dedi Damhudi. (Sumber Foto: Dok. Pribadi)