SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Ciawi - Sukabumi Seksi 1 dari Ciawi ke Cigombong sepanjang 15,3 kilometer, di Gerbang Tol Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 1 Desember 2018. Presiden menyebutkan kelak jika ruas tol Ciawi-Sukabumi sudah tersambung perjalanan antar dua wilayah itu semakin ringkas.
Jalan tol tersebut juga dapat menjadi jalan alternatif menuju Jawa Barat bagian Selatan. Apalagi nantinya akan juga tersambung dengan Bogor. Tol ini akan memangkas waktu tempuh Bogor-Sukabumi alias Tol Bocimi yang berjarak sekitar 67 km bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 4,5-5 jam menjadi sekitar 40 menit.
Sukabumi akan sangat diuntungkan dengan tersambungnya jalan tol ini. Sebab, seperti dinyatakan Presiden, Sukabumi memiliki potensi semuanya di bidang pariwisata, seperti geopark, pantai, gunung.
Sukabumi sudah kondang dengan Pelabuhan Ratu, Pantai Ujung Genteng, dan kini Geopark Ciletuh. Dua kawasan ini ibaratnya sudah menjadi agenda pasti para pelancong untuk dikunjungi saat berada di kota itu. Tetapi masih ada beberapa tempat dan atraksi menarik lain yang layak dicoba. Berikut beberapa diantaranya.
1. Situ Gunung
Kawasan ini berjarak sekitar 18 kilometer dari pusat kota di kaki Gunung Gede Pangrango. Kawasan berhawa sejuk ini kaya dengan pohon pinus. Pelancong betah di sini karena suasananya yang damai. Tak ada hiruk-pikuk seperti di kota besar.
Di sekitar situ, ada beberapa obyek lain yang bisa disambangi, misalnya, Curug Sawer dan Curug Cimanarucun. Kawasan Geopark Ciletuh juga tak jauh dari tempat ini.
2. Pelepasan Penyu di Pantai Ujung Genteng
Pelepasan penyu ini dikemas dalam paket wisata edukasi. Dilakukan di penangkaran konservasi penyu Pangumbahan, Ujung Genteng. Penangkaran itu bagia dari ikhtiar konservasi untuk melestarikan penyu dari kepunahan. Penyu jadi salah satu hewan yang terancam punah karena penurunan populasinya yang terus terjadi.
Setiap harinya puluhan tukik dilepaskan di tempat ini sekitar pukul 17.30 WIB. Tujuannya supaya suhunya tidak terlalu panas dan tukik dapat mengejar tenggelamnya sinar matahari. Tukik hijau ini sangat dijaga kelestariannya, karena bisa menjaga ekosistem di laut.
3. Bukit Soca
Bukit ini sudah berada di kawasan Geopark Ciletuh. Di sini terdapat sekitar 10 rumah panggung mungil dengan dinding bambu.
Bukit Soca, adalah salah satu tempat menginap di kawasan Geopark Ciletuh. Berbeda dengan tempat menginap lain yang berada di pinggir pantai, Bukit Soca berada di atas bukit, yang berjarak sekitar 3 km dari pantai. Pemandangan dari penginapan ini terbilang lengkap, yakni tebing di bagian timur, pantai di barat dan persawahan di sisi selatan.
Pemilik Bukit Soca, Andri Nugroho , mengatakan resort seluas hampir 1 hektare itu baru diresmikan 21 April 2018. Anda bisa memilih kamar, yang oleh Andri disebut saung dengan sewa per malam Rp 250 ribu, untuk tiga atau empat orang.
Bangunan berlantai kayu ini berukuran 3 x 4 meter dengan tiga sampai empat tempat tidur. Meski tidak ada AC, Anda tidak akan kegerahan di malam hari. Kamar mandi tidak ada di dalam kamar, tapi di bagian lain. Ada delapan kamar mandi yang bisa dipakai bersama-sama.
Untuk yang ingin lebih menyatu dengan alam, disediakan tenda lengkap yang bisa dipakai tidur berempat. Tenda-tenda ini dipasang di panggung setinggi sekitar 1 meter dari permukaan tanah. Sewa tenda ini Rp 120 ribu semalam.
Pengunjung Bukit Soca begitu bangun di pagi hari, bisa langsung menikmati hamparan sawah di depannya, atau bisa menikmati pemandangan laut sambil ngopi di gazebo yang menghadap barat. Untuk sarapan, Andri Nugroho menyediakan menu nasi goreng berharga Rp 12 ribu. Untuk makan sidang dan malam pengunjung dikenakan tarif Rp 25 ribu.
Menurut Andri, ada 9 air terjun di sekitar Bukit Soca, yang terdekat adalah Cimarunjung yang berjarak 700 meter menuju arah pantai. Untuk yang berniat menyusuri pantai, Andri menyediakan perahu dengan sewa Rp 400 ribu untuk 10 orang. Anda akan diajak melaut ke Pulau Kunti dan Pasir Putih yang ada di sekitar Pantai Palangpang.
Sumber: Tempo