SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, akses jalan baru menuju pesisir selatan Jawa Barat dari Bandung lewat Ciwidey Kabuapten Bandung menuju Cikadu, Cianjur, hampir rampung. “Kalau dulu ke Cianjur selatan bisa 9 jam, nanti cukup 2,5 jam,” kata dia di Bandung, Senin, 26 November 2018. Nantinya, jalan tembus ini akan kian menggairahkan pengembangan wisata di sepanjang pesisir mulai Sukabumi hingga Garut.
Iwa mengatakan, pembangunan jalan sepanjang 120 kilometer itu sengaja dilakukan diam-diam sejak tahun 2013-2014 karena khawatir dimanfaatkan pembalak hutan. Jalan ini sengaja dibangun untuk menjadi alternatif akses jalan menuju pesisir selatan Jawa Barat. Selama ini jalurnya adalah dari Ciwidey lewat Naringgul.
Menurut Iwa, jalan Ciwidey-Naringgul-Pantai Cidaun, Cianjur Selatan, sulit dikembangkan lagi karena jalurnya sempit dan sering longsor. “Ada high cost maintenance kalau jalan dari Naringgul,” kata dia.
Jalan yang nantinya relatif lebar dan cukup lega dilewati dua kendaraan bersimpangan. “Kalau jalan lama lewat Naringgul hanya mobil kecil yagn bisa lewat,” kata dia.
Iwa mengatakan, pembangunan jalannya saat ini sudah tembus, kendati masih ada bagian yang menunggu pengaspalan. “Warga sudah banyak yang memanfaatkan jalan itu tapi saat ini kendaraan besar belum boleh masuk,” kata dia. Progres fisik pembangunan jalan tersebut sudah 70 persen. “Target selsainya akhir Desember 2019.”
Iwa mengatakan, jalan Bandung-Cikadu itu merupakan bagian dari program jalan jaring laba-laba untuk membuka akses menuju selatan Jawa Barat. Jalan baru Bandung-Cikadu diproyeksikan untuk mengoptimalkan jalan tol Soreang-Pasirkoja yang sudah beroperasi. “Sekrang sedang dalam proses pengerjaan."
Jalan baru tersebut akan mendukung pengembangan sejumlah objek wisata yang tersebar di pesisir selatan Jawa Barat, mulai dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasimalaya hingga Pangandaran. Pengembangan objek wisata tersebut diyakini bisa mempercepat pengembangan Jawa Barat selatan. “Langkah berikutnya mendorong promosi wisata,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Riwan Kamil mengatakan, pemerintah pusat di bawah kordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama pemerintah provinsi membentuk tim percepatn pembangunan Jawa Barat selatan. “Saya meminta Jawa Barat selatan ini jangan hanya di-handle provinsi, tapi ada perhatian khusus dari pemerintah pusat,” kata dia, Senin, 26 November 2018.
Sumber: Tempo