SUKABUMIUPDATE.com - Pematung Nyoman Nuarta memastikan kondisi patung raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang baru rampung di Bali dalam kondisi aman dari guncangan Gempa Lombok yang terjadi Ahad lalu. Nuarta mengaku telah memeriksa kondisi patung setinggi 121 meter itu segera pasca-gempa. "Patungnya dirancang tahan gempa sampai skala (magnitudo) 8," katanya kepada Tempo, Rabu, 8 Agustus 2018.
Nuarta mengatakan sudah memperhitungkan risiko gempa di area lokasi patung. Khususnya potensi gempa di wilayah Bali, yang terus memanjang ke Lombok hingga timur. "Indonesia memang banyak daerah rawan gempa," ujarnya.
Beberapa jam setelah Gempa Lombok, Nuarta ke lokasi patung GWK. Kondisi pertama yang sempat dikhawatirkan yaitu para pekerja dan bagian crane yang tengah dibongkar bertahap untuk diturunkan. "Khawatirnya sisa kerangka crane mengenai patung, ternyata ketika gempa semua sudah di bawah," paparnya.
Selain itu, Nuarta memastikan tidak ada material atau potongan kulit patung yang terlepas akibat guncangan gempa. Tepat sehari sebelum gempa, diadakan acara syukuran atas rampungnya patung raksasa itu. Selanjutnya pemerintah berencana meresmikan patung GWK yang berlokasi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali terseut.
Sebelumnya diberitakan, patung GWK yang pembuatannya berjalan selama 28 tahun, terbuat dari panel atau kepingan. Dibuat di bengkel Nyoman Nuarta di Bandung, kepingan itu diangkut 300 truk. Berat per keping yang dipasang mencapai tiga ton.
Kepingan patung yang berjumlah 754 modul itu dipasang dengan bantuan crane. Nuarta mengatakan, gagasan pembuatan patung berwujud Dewa Wisnu menunggangi burung elang atau garuda itu diproyeksikan untuk menjadi landmark pariwisata dan ikon anyar di Pulau Bali.
Sumber: Tempo