SUKABUMIUPDATE.com - Jalur pendakian di Gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan itu dilakukan sebagai imbas gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi di kawasan Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu pagi, 29 Juli 2018.
Penutupan ini diumumkan secara resmi oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) BNTB. Pihak taman nasional mengatakan gempa membuat sejumlah lokasi longsor yang berbahaya untuk aktivitas pendakian.
"Infomasi dari petugas ada terlihat debu dari arah Pelawangan, diduga akibat longsor di jalur pendakian Sangkareang," kata Kepala BTNGR Sudiyono, seperti ditulis Antara, Minggu, 29 Juli.
Adapu seluruh pendaki yang sudah berada di atas gunung diminta untuk tidak bergerak. Musababnya, masih akan terjadi beberapa kali gempa susulan yang berpotensi menimbulkan longsor.
Petugas BTNGR Resort Sembalun, Lombok Timur, menyebutkan jumlah pendaki yang naik ke Gunung Rinjani sejak Jumat, 27 Juli, berjumlah 788 orang. Sementara itu, data yang tercatat di Resort Senaru, Kabupaten Lombok Utara, berjumlah 38 orang termasuk pemandu.
Adapun pihak BTNGR belum melakukan evakuasi. Mereka masih terus memantau perkembangan dalam kawasan yang terdampak gempa dan menunggu situasi kembali stabil.
Petugas belum dapat memastikan jalur pendakian Gunung Rinjani akan ditutup sampai kapan. Mereka akan terus memantau hingga situasi aman. Jalur akan dibuka setelah kondusif dan situasi nemar-benar aman agar tak membahayakan keselamatan para pendaki.
Patugas BNTGR melaporkan gempa yang terjadi di Lombok telah mengakibatkan sejumlah rumah penduduk rusak. Dampak itu juga dirasakan di kantor Pos Sembalun dan Puskesmas Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka-luka.
Sumber: Tempo