SUKABUMIUPDATE.com - Peuyeum ketan merupakan salah satu kuliner khas Pajampangan. Penganan warisan leluhur biasa dibuat warga di sekitar wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Namun, peuyeum ketan buatan warga Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap punya keunggulan tersendiri. Rasa dan aroma peuyeum dari daerah ini berbeda dari peuyeum daerah lain.
BACA JUGA:Â Beras Cere Bagolo Khas Pajampangan Sukabumi Makin Langka
Seorang pengrajin, Emin (45 tahun) mengatakan, pembuatan peuyeum diajarkan secara turun menurun oleh orangtua. Terutama dalam pemilihan beras ketan, agar tidak bercampur beras biasa. Proses pembuatannya juga membutuhkan air yang bersih serta ragi sebagai bahan vermentasi yang sibuat dari rempah.
"Air dan ragi juga memengaruhi rasa. Kami pun selama ini memakai bahan pewarna alami dari daun suji dan daun katuk," ujar Emin (45 tahun), warga Bakanbaru RT 3 RW 5 Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Jumat (23/2/2018).
"Pembuatan sampai matang membutuhkan waktu selama 3-4 hari. Dari beras ketan sebanyak 4 kilogram, bisa menghasilkan 25 picis, per picis 400 gram," tambah Emin.
BACA JUGA:Â Goreng Simeut, Kuliner Ekstrim Favorit Warga Pajampangan Kabupaten Sukabumi
Ketua Karang Taruna Desa Pasirpanjang, Yudi Taufik Ismail mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengangkat kembali potensi kuliner. Ini dilakukan sekaligus memberdayakan ibu-ibu rumah tangga.
"Selama ini baru ada lima pengrajin yang kami koordinir, untuk harga per picis Rp. 15.000. Bbisa diperoleh di Kampung Bakanbaru RT 1 RW 5 Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap atau sekretariat Karang Taruna Desa Pasirpanjang," pungkas Yudi.