SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra pengolahan ikan asin tradisional. Produknya benar-benar alami karena menghindari penggunaan bahan pengawet seperti formalin.
Di daerah ini terdapat sekitar 20 perajin yang mampu memproduksi hampir lima ton ikan kering hasil olahan per harinya.
Aktifitas pengolahan produksi ikan asin ditempat ini sudah berlangsung sejak tahun 1978. Sehingga yang saat ini menekuni usaha ini rata-rata generasi ketiga, Entis Sutisna (35 tahun) diantaranya.
BACA JUGA:Â PKH dan PKM Baros Sukabumi Buat Stick Tempe, Ada Bumbu Rahasianya Lho
Warga Kampung Palangpang RT 01/11 Desa Ciwaru ini merupakan salah satu nelayan sekaligus perajin yang mengolah beragam jenis ikan asin seperti udang kecil, teri medan, teri jengki, ikan deles, dan ikan pepetek.
Bahan yang juga penting dalam memproduksi ikan asin ini ialah garam dan kayu bakar. Dalam prosesnya, sekali perebusan banyaknya ikan yaitu 2,5 ton dengan kebutuhan tiga kubik kayu bakar adapun garam sebanyak tiga kwintal. Setelah tahap itu rampung dilanjutkan penjemuran.
"Usaha saya ini sangat memerlukan cahaya matahari, jadi musim hujan kemarin sangat berpengaruh terhadap usaha kami," ungkap Entis kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA:Â Dilanda Hujan, Produksi Ikan Asin di Palabuhanratu Sukabumi Menurun
Penjemuran yang maksimal membuat ikan dapat bertahan tiga hingga lima bulan. Bahkan bisa sampai satu tahun asal disimpan di dalam lemari es.
Untuk harga ikan asin hasil olahan di Palangpang ini bervariasi. Harga ikan asin yang paling mahal saja seperti teri medan hanya dijual dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per Kilogramnya. Untuk harga ikan asin termurah yaitu jenis ikan rarong yang berkisar dari harga Rp 30 ribu per Kilogramnya.
Untuk cakupan pemasaran produk ikan asin ini yaitu pasar tradisional Sukabumi dan sebagian pasar di Cianjur.
BACA JUGA:Â Ikan Asin Jambal, Penganan Khas Palabuhanratu Kabupaten SUkabumi
Usaha ini sangat bergantung kepada hasil tangkapan ikan dan garam. Demikian juga dengan cuaca. Apabila cuaca buruk, ikan asin produk Palampang bakal sulit ditemui di pasaran sebab nelayan tak bisa melaut dan proses penjemurannya terganggu.
Nelayan dan perajin ikan asin di Pantai Palangpang memiliki keinginan untuk berinovasi. Ikan laut yang mereka peroleh tak selamanya menjadi ikan asin tapi bentuk makanan lain.
"Harapan kami pada pemerintah, kami ingin ada pelatihan untuk produk pengembangan berbahan dasar ikan lainnya. Seperti kerupuk dan terasi. Karena pengetahuan kami sangat minim tentang itu," pungkas Entis.