Proyeksi 2018: Menjadikan Geopark Tumpuan Wisata Lingkungan

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tahun 2018 adalah masa yang cukup krusial bagi perkembangan geopark tanah air. Pasalnya ada dua geopark, yakni Gunungsewu dan Ciletuh, yang bakal ditentukan nasibnya oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu akan menerima hasil validasi oleh UNESCO pada September 2018. Apakah kawasan ini bakal masuk jaringan Global Geopark UNESCO atau tidak. Saat ini statusnya masih nasional.

Sedangkan Gunungsewu yang sudah berlevel global bakal menghadapi peninjauan ulang (revalidasi) pada 2019 oleh organisasi itu. “Ujian” itu akan menentukan apakah Gunungsewu bisa bertahan dalam jaringan UNESCO atau terlempar keluar.

Dua hal itu penting bagi ikhtiar dunia wisata tanah air yang ingin menjadikan geoparak sebagai konsep wisata lingkungan di Indonesia. Untuk itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil sejumlah langkah pada 2018, agar saat peninjauan ulang itu Geopark Gunungsewu tampil yahud.

Salah satu yang akan dilakukan adalah mengembangkan kawasan penyangga Geopark  Gunungsewu. Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan upaya yang direkomendasikan adalah meningkatkan keberadaan penyangga 13 situs geosite.

“Kami ambil contoh kawasan pendukung Gunung Api Purba Nglanggeran misalnya, yakni di sana ada Kampung Emas, Desa Wisata Kerajinan Bobung, dan Desa Wisata Jelok,” kata Hary, di Gunungkidul, Juli lalu. Berbagai desa wisata itu akan digarap agar benar-benar mampu menjadi penopang kawasan Gunung Nglanggeran.

Geopark, alias Taman Bumi, adalah sebuah konsep yang dinisiasikan oleh UNESCO. Konsep ini meliputi wilayah terpadu yang mengedapankan perlindungan dan penggunaan warisan geologi secara berkelanjutan.

Dalam konsep ini juga dipromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan. Selain itu, dalam area geologis ini harus terpenuhi tiga kategori, yaitu adanya keragaman geologi, hayati, dan kebudayaan.

Sesuai kualitasnya, terdapat geopark berskala global dan skala nasional. Sebuah geopark ditetapkan berskala global jika lulus dari validasi UNESCO. Indonesia saat ini baru memiliki dua taman bumi global, yakni Geopark Gunung Batur (Bali) dan Geopark Gunungsewu di Yogyakarta.

Sedangkan yang berskala nasional ada enam, yakni Geopark Kaldera Danau Toba, Merangin, Ciletuh, dan Rinjani, ditambah lima yang baru naik tahun ini, yakni:  Aspiring Geopark Belitung, Raja Ampat, Tambora, Maros Pangkep dan Bojonegoro.

Diluar itu masih ada 11geopark yang berstatus kandidat, yakni: Lembah Harau, Pongkor, Pangandaran, Tondano, Sangkulirang, Toraja, Karangsambung, Dieng, Bromo, Tambora, Kelimutu.

Pada 2018 sangat geopark diharapkan kian berkembang menjadi salah satu penyangga utama sektor wisata dan pelancongan di tanah air. Selain potensinya sangat besar, konsep ini terbukti mampu menjadi solusi jitu soal pelestarian lingkungan dan promosi ekonomi setempat.

Selama ini, pengembangan kawasan wisata karena semata mengejar target ekonomis, kerap berbenturan dengan ikhtiar pelestarian alam. Nah, dalam geopark, kedua kepentingan itu mampu diselaraskan.

Perhatian pemerintah untuk menambah geopark skala nasional dan juga meningkatkan kualitas geopark yang sudah adan agar mendunia cukup besar.  Pada tahun ini geopark yang diajukan ke UNESCO divalidasi, yakni Geopark Ciletuh-Tangkubanperahu

Tantangan agar geopark tetap menyandang status nasional atau global cukup berat. Salah satunya adalah ancaman kerusakan lingkungan yang dilakukan sebagian warga masyarakat.

Koordinator Museum Geopark Batur Desak Made Andariyani mengenang betapa sulitnya saat mereka berjuang menuju geopark global. Salah satunya adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat agar tak melakukan galian semena-mene. "Perjalanan penelitian kami satu tahun pada 2009. Saat itu terasa berat sekali."

Kaldera Batur akhirnya lolos ujian dan masuk jaringan geopark global pada pada 20 September 2012.  Pada 2016 kawasan ini menjalani revalidasi dan kembali lulus.

Problem serupa kini menimpa Geopark Nasional Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Badan Geologi mencatat ada sejumlah potensi kerusakan alam di wilayah ini. Padahal obyek wisata alam di pesisir selatan yang tengah menunggu “vonis” UNESCO.

Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan setidaknya ada empat faktor potensi kerusakan itu, diantaranya, berasal dari penambangan liar serta perilaku pengunjung.

Penambangan liar dan pembukaan lahan yang berlebihan di area Geopark Ciletuh menyebabkan sungai semakin keruh dan menimbulkan pencemaran lingkungan. “Penambangan tanpa ijin harus dihentikan, bahkan tambang resmi pun sebaiknya dibatasi atau tidak diperpanjang,” kata dia, Mei lalu.

Cerita serupa datang dari Gunung Kidul. Para pegiat lingkungan pernah melancarkan protes atas rencana pembangunan resort di kawasan karst Gunung Kidul. Sebab, lokasi itu merupakan kawasan yang dilindungi.

"Jika pembangunan diteruskan, maka akan merusak bentang karst," kata Halik Sandera, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, Juli silam.

Para aktivis lingkungan yang bergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu (KMPPS) mendesak Pemerintah kabupaten Gunung Kidul menghentikan proyek resort tersebut. Kalau tidak, hal itu bisa jadi pemicu kedatangan investor selanjutnya yang berpotensi mengancam kelestarian bentang alam dan ekosistem.

Jalan masih panjang untuk menjadikan geopark sebagai tumpuan wisata lingkungan. Namun pemerintah berjanji tak lepas tangan.

Menrut Asdep Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah Hendri Karnoza pemeirntah bukan sekadar mendukung, “kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat,” kata Hendri. "Kami harus terus membantu membangun Kawasan Wisata Geopark (agar) berskala internasional dan mendapat pengakuan dari UNESCO.”

Janji itu akan dicatat dan semoga tak hanya behenti sebagai ucapan. Tahun 2018 adalah titik krusialnya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)