SUKABUMIUPDATE.com - Jenang, makanan yang satu ini, sebetulnya khas masyarakat Kudus Jawa Tengah. Rasa dan bentuk hampir menyerupai Dodol. Jenang bagi masyarakat Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, terutama masyarakat keturunan suku Jawa, seperti yang tinggal di daerah Pangumbahan, Gunungbatu dan Ujunggenteng. Â
Makana yang bahan dasarnya terbuat dari tepung beras ini, biasanya hadir di tengah-tengah masyarakat yang tinggal dibagian selatan Sukabumi ini, pada saat acara syukuran pernikahan, Khitanan atau saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat disana  melestarikan kuliner Jenang adalah menjaga tradisi.
BACA JUGA:Â Banana Nugget, Jajanan Kekinian yang Lagi Hits di Sukabumi
Makanan yang satu ini memang, sulit didapat di warung-warung, kalau ingin menikmati Jenang tentunya harus pesan terlebih dahulu.  Menurut, salah satu tokoh masyarakat, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, yang biasa dipanggil Embah Tarjo (60 tahun), Jenang tidak dipasarkan secara bebas, jika ingin merasakan kelejatan Jenang bisa didapat saat acara syukuran pernikahan, khitanan, atau saat  Hari Raya Idul Fitri.
Jenang bagi, Embah Tarjo bukan hanya lejat, namun memiliki nilai filosifis, setiap orang bisa merasakannya, Jenang, bebas dari atribut sosial, semuah orang bisa menikmati.  "Jenang tidak dijual dengan bebas, Jika ingin merasakan kelejatan Jenang, tunggu saat hari Raya Idul Fitri, atau hajatan†tutur Embah Tarjo.
BACA JUGA:Â Chill! Ok, Buatan Dara Asal Cikole Kota Sukabumi yang Kini Hits
Bahan yang diperlukan untuk membuat Jenang ukuran tiga loyang ini diperlukan sebanyak 25 kilo gram beras , beras ketan 25 kilo gram, aci Singkong 10 kilo gram, Gula Merah 60 kilo gram, kelapa tua 100 biji, dibagi tiga loyang, dimasak diatas bara api. Untuk membuat Jenang sebanyak ini membutuhkan waktu sekitar 10 jam, dikerjakan sekitar 12 orang.Â