SUKABUMIUPDATE.com - Setelah berhasil mengangkat serta melahirkan seni tradisi yang berakar pada budaya setempat, masyarakat Ciletuh berencana akan kembali menggelar festival Ciletuh Sabilulungan (FJS) yang ke dua, hal itu dipastikan oleh Boyo Deni salah seorang pelaku yang banyak terlibat pada pelaksanaan FJS tahun lalu.
Tidak bisa dipungkiri, dari seluruh Festival yang ada di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, sepertinya hanya Festival Ciletuh Sabilulungan (FCS) yang murni festival rakyat, festival ini digagas dan diprakarsai oleh masyarakat serta seniman-seniman ciletuh, beberapa orang luar yang terlibatpun adalah mereka yang memang memiliki kecintaan dan ikatan emosi terhadap kawasan ini.
BACA JUGA:Â Lodong, Seni Musik Eksperimen dari Ciletuh Kabupaten Sukabumi
"FJSÂ menjadi titik awal kebangkitan kembali seni budaya lokal yang dimiliki Ciletuh, bahkan sejumlah kesenian baru turut muncul dan diperkenalkan dalam FJS, seperti Seni Lodong yang menonjolkan kebudayaan bambu dengan kehidupan para penyadap nira kelapa Ciemas dan Liliuran yang identik dengan kehidupan masyarakat agraris Kecamatan waluran, selain itu FJS juga berhasil menyatukan hampir seluruh seniman, budayawan, komunitas juga masyarakat untuk terlibat dalam festival ini sesuai dengan tema yang diusungnya yaitu Sabilulungan" Deni menuturkan.
Hanya saja, Dheni melanjutkan, dalam waktu pelaksanaannya FJS 2 akan sedikit berubah, tidak lagi di bulan November seperti tahun lalu tapi jatuh di bulan Desember."Sejumlah persiapan sedang kita lakukan, hanya saja pelaksanaan sepertinya jatuh di bulan Desember bertepatan dengan pergantian tahun." tutur Dheni.
BACA JUGA:Â Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Jadi Media Gratis Kenalkan Seni Tradisi
Dheni juga menambahkan, rencananya dalam FJS 2 tahun ini akan semakin banyak komunitas dan kesenian yang akan ditampilkan." Tahun ini akan lebih banyak komunitas terlibat serta kesenian yang ditunjukan, termasuk musik ciletuhan yang akan ditampilkan oleh Grup Musik Sawarga dari Ciemas," pungkasnya.