SUKABUMIUPDATE.com - Situs bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang masih terawat dengan baik, berada tepat di Kampung Cipetir, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, merupakan bekas bangunan pabrik Gutta Percha Tjipetir yang memproduksi hasil dari pengolahann pohon oblong karet.
Jarak tempuh, sekitar 50 Kilometer dari pusat Kota Sukabumi, lokasinya sebelum Polsek Cikidang, kemudian ke arah kanan, ada tulisan "Situs Bangunan Bersejarah Kolonial Perkebunan Cikidang", dengan jalan berbatu sekitar satu Kilometer ke tempat lokasi.
Dari kejauhan, akan terlihat situs bersejarah tersebut yang sepi dan tidak berpenghuni.
BACA JUGA:Â (Part 1) Menggali Sejarah Hiroshima 2 di Desa Tegalpanjang Cireunghas Kabupaten Sukabumi
Sukabumiupdate.com pun berkesempatan melihat situs peninggalan pabrik zaman kolonial Belanda tersebut, Rabu (20/9/2017), suasana yang terlihat di area sekitar pabrik, sangat sepi dari gemuruhnya kegiatan pekerja.
Pabrik yang berada di antara kebun Kelapa sawit, dan beberapa lahan pohon karet itu memiliki beberapa bangunan yang masih kokoh, tetapi ada beberapa alat yang masih layak digunakan untuk memproduksi bahan karet.
Beberapa bangunan yang masih tersisa, yaitu laboratoriun, alat produksi bahan mentah, kantor, mesjid, ruang timbangan, dan mesin produksi untuk finishingbahan karet. Semua bangunan tersebut tidak ada yang dirubah, seluruhnya masih utuh bekas peninggalan zaman kolonial Belanda.
BACA JUGA:Â (Part 3) Menggali Sejarah Hiroshima 2 di Desa Tegalpanjang Cireunghas Kabupaten Sukabumi
Alat produksi masih digunakan dengan baik, dan sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan produksi hasil dari pohon karet. Terlihat, di ruangan produksi ada beberapa truk yang digunakan pada zaman dahulu, yang kini sudah tidak terpakai.
Melihat struktur bangunan dari pabrik peninggalan kolonial tersebut, masih terlihat kokoh dan kuat.
"Ya, memang di sini bekas pabrik peninggalan zaman kolonial Belanda, yang beroperasi sejak Tahun 1885-1921. Saya kerja di sini dari tahun 1997. Bangunan tidak ada yang berubah sama sekali," kata Dadun (42 tahun), kepada sukabumiupdate.com, sewaktu ditemui siang tadi.
Bangunan pabrik itu tidak sejaya pada masanya, kini hanya segelintir orang saja yang berada di area tersebut. Ada sekitar enam orang satpam yang bertugas menjaga situs bersejarah tersebut.
BACA JUGA:Â Ingin Tahu Sejarah Sukabumi, Datang Saja ke Museum Kipahare Kota Sukabumi
"Ada sekitar enam petugas keamanan yang berjaga, kita giliran dari pagi sampai pagi lagi. Masyarakat boleh berkunjung ke sini untuk melihat peninggalan Belanda. Karena tidak semua tahu keberadaan tempat ini. Soalnya berada di pelosok Cikidang, Kabupaten Sukabumi," terangnya.
Situs pabrik tersebut dibuka untuk umum, bagi yang ingin mengetahui peninggalan zaman kolonial Belanda. Ada beberapa petugas penjaga yang siap mengantar mengelilingi pabrik.
"Iya, kadang ramai juga yang ke sini, tapi menjelang sore, tempat ini sedikit menyeramkan buat orang baru mah, saya sering mendengar, dan melihat hal-hal yang janggal di tempat ini. Tapi sudah biasa, karena tiap hari saya disini. Mungkin yang terlihat, waktu dulu, ada orang yang kecelakaan, meninggal saat bekerja dulu di sini," pungkas Dadun.