SUKABUMIUPDATE.com - Banyaknya wisata alam di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, makin menambah daftar panjang yang akan kita pilih untuk berlibur (Weekend) menikmati suasana panorama dan segarnya udara di wilayah pedesaan.
Sebut saja, di antaranya Curug Nangsi yang berada di Kampung Lebaknangsi, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi ini merupakan satu dari sekian banyaknya wisata alam di daerah Pajampangan.
BACA JUGA:Â Pantai Karanghawu Kabupaten Sukabumi Antara Mitos dan Saksi Bisu Penyebaran Agama Islam
Berdasarkan data-data yang didapat sukabumiupdate.com, Curug Nangsi yang juga memiliki sebutan Curug three in one ini pertama kali dibuka pada tahun 2014 oleh para pemuda di Kecamatan Waluran yang tergabung dalam salah satu komunitas lokal.
Curug three in one inipun sebelumnya pernah mengalami masa-masa kejayaannya, yaitu dengan kedatangan para pengunjung (Wisatawan) mencapai diatas angka 500, selama kurang lebih seminggu lamanya. Namun pernah vakum, pada pertengahan 2015.
Kini, Curug three in one ini mulai lagi bangkit dan ditata ulang seiring dengan adanya Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP) yang tengah diupayakan pihak pemerintah agar masuk menjadi Unesco Global Geopark (UGG).
Curug three in one yang berada di wilayah Kecamatan Waluran dan menyimpan banyak kekayaan alam serta masuk ke dalam kawasan GNCP ini airnya bersumber dari aliran Sungai Cikarang.
Selain mengaliri Curug Cinangsi dengan ketinggian sekitar 40 meter, juga dua curug lainnya lagi, yaitu Curug Cibenda ketinggian 30 meter, dan Curug Cikupa yang tingginya kurang lebih 25 meter. Sehingga masyarakat sekitar menyebut ketiga curug tersebut dengan istilah Curug three in one karena masing-masing berada dalam satu aliran sungai yang sama dan cukup berdekatan lokasinya.
Keberadaan Curug three in one inipun jaraknya tak jauh dari Kantor Desa Sukamukti, atau jalan nasional. Cukup dekat lokasinya, hanya sekitar 1,5 Kilometer (Km) dari wilayah pedesaan. Namun akses jalan menuju lokasi masih berupa tanah dan bebatuan, kalau dari tempat parkir mobil jaraknya sekitar Satu Km dan parkir motor kurang lebih 500 meter serta bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati pesawan.
BACA JUGA:Â Ingin Wisata Pantai, Coba Datang ke Cikembang Cisolok Kabupaten Sukabumi
Begitu masuk ke kawasan curug, tersaji suasana pemandangan alami dengan sejuknya udara segar, terhampar pematang sawah berundak di sekitar lokasi. Lebih mengesankan lagi, bagi para wisatawan yang berkunjung, selepas bermain di curug, bisa menikmati kuliner berupa nasi liwet dan cobek terubuk, bahkan kalau yang ingin menginap pun tersedia homestayberupa rumah panggung.
“Kendalanya memang sekarang adalah akses jalan. Tapi tidak menyurutkan semangat kami, apalagi Kepala Desa, dan Pak Camat, kini sangat respon sekali untuk penataan, terutama akses jalan, dan lokasi parkir yang mulai dibenahi,†terang Hidayat Asep (30 tahun), pengelola tempat tersebut kepada sukabumiupdate.com, sewaktu disambangi di sela-sela kesibukannya baru-baru ini.
Kedepan, pihaknya pun berencana bakal menerapkan konsep wisata edukasi, dimana akan melibatkan masyarakat sekitar yang mayoritas petani.
“Karena di sekitar curug itu terdapat hamparan sawah, kita akan menerapkan konsep tradisional, seperti membajak sawah pakai Kerbau, menggunakan pupuk organik, dan cara panennya juga benar-benar alami seperti zaman dulu,†tutur Hidayat asal Kampung Cekdam Desa Waluran Mandiri ini.
Dengan begitu, diharapkan kedepannya masyarakat sekitar bakal semakin sadar akan wisata, terutama masalah harga-harga jangan sampai neke (Mencekik-red), juga pada pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya yang sudah disediakan.
“Curug ini sangat istimewa, berada di plato Jampang, dan Muara Cikarang," ucapnya.
Sementara Arin Stoner (32 tahun), salah seorang pengunjung dari Komunitas Frame Fotografi Jampang, menuturkan, curug tersebut sangat cocok untuk para Landscaper.
“Sangat istimewa sekali, keindahan curug dan tempat sekelilingnya begitu mempesona. Tinggal ditata dan dirawat saja," singkatnya dalam kesempatan sama.