SUKABUMIUPDATE.com – Melihat karakter wilayah Kota Sukabumi yang relatif kecil dan tidak memiliki banyak sumber daya alam (SDA), Kota Sukabumi sangat cocok dijadikan sebagai Kota Kreatif (creative city). Ide itu disampaikan Iskandar, pendiri dan pemilik Gedung Widaria Kencana (GWK).
Iskandar menjelaskan saat ini, Kota Kreatif sedang menjadi isu global terkait arah pembangunan sebuah kota. Ia menjelaskan Kota Kreatif digulirkan sejak tahun 2004 oleh UNESCO, dengan nama UNESCO Creative City Network (UCCN), dan hingga kini terus meningkatkan cakupan jejaringnya ke seluruh dunia.
BACA JUGA:Â Ingin Tahu Sejarah Sukabumi, Datang Saja ke Museum Kipahare Kota Sukabumi
“Saat ini kurangn lebih ada 69 kota kreatif dari 32 negara dengan 7 bidang kreatif, di Indonesia baru kota Pekalongan dan Bandung yang masuk UCCN dalam bidang desain,†ujar Iskandar Senin (24/7/2017).
Menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu kota kreatif  tentu bukan hal mudah, tetapi juga bukan hal mungkin, dengan kerja keras kolektif semua komunitas yang ada serta kreatifitas tanpa batas yang tersalurkan secara tepat.
BACA JUGA:Â Perupa Kota Sukabumi Gelar Halal Bihalal
“Paling lama lima tahun kita bisa mewujudkan Sukabumi Creative City yang memiliki identitas sendiri sebagai kota seni dan budaya,†imbuhnya.
Untuk menuju ke arah kota kreatif, pandang dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi harus membuka lebar pintu kesempatan bagi komunitas untuk bisa lebih mengeksplorasi kreatifitas-kreatifitas yang dimiliki.
“Disinilah peran serta dan totalitas komunitas-komunitas seni dan budaya. Sebab kekutan utama untuk menjadi kota dengan predikat Kota Kreatif ada di tangan komunitas, bukan lagi di pemerintah,†ungkap Iskandar.
BACA JUGA:Â Santri Larang Main Musik, Pentas Amal Korban Kebakaran di Komplek GWK Kota Sukabumi Dihentikan
Mantan Direktur Utama PT Biofarma yang baru saja pensiun ini mengatakan salah satu jalan agar Kota Sukabumi dapat dilirik oleh dunia, adalah dengan menjadikannya sebagai Kota Kreatif yang mengusung seni dan budaya sebagai komoditas utama.
"Kita harus bersama-sama memberi warna kota ini, membranding Kota Sukabumi sebagai kota seni yang berbudaya dan ramah pada para pendatang, kota yang menjadi idaman masyarakat dunia untuk menikmati sajian seni budaya, serta menjadi kota impian bagi mereka  yang akan menghabiskan masa senja," sebutnya.
BACA JUGA:Â Kolaborasi Karasukan dan Sketsa di GWK Lahirkan Karya Musik Unik Sukabumi
lebih lanjut Iskandar menuturkan kreatifitas komunitas dalam kota kreatif tidak boleh stagnan, dan harus selalu ada inovasi baru. “Kita harus berlari untuk bisa meraih impian. Jadikan sebagai laboratorium besar dan juga panggung bersama, dan semua komunitas harus berkontribusi," katanya.
Tak sekedar menggagas dan mengajak. Iskandar bahkan menawarkan fasilitas yang ia miliki untuk dipergunaka semaksimal mungkin."Silahkan komunitas manfaatkan fasilitas yang ada di GWK, jadikan tempat ini sebagai ruang ekspresi kalian dan jangan batasi kreatifitas yang dimiliki" ungkapnya.