SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi menawarkan keindahan panorama alam yang tiada habisnya. Selain sejuknya udara Sukabumi, juga memiliki daerah tujuan wisata beragam. Letaknya relatif dekat dengan Jakarta dan Bandung, menjadikan Sukabumi pilihan akhir pekan yang pas.
Salah satu destinasi wisata air terjun itu, bernama Curug Sentral. Curug ini memiliki tujuh air terjun dalam satu aliran sungai, ketujuh curug tersebut dinamai sama, yakni Curug Sentral. Untuk membedakan satu dengan lainnya, diberi nama numeric satu hingga tujuh.
Lalu mengapa air terjun yang berada di Desa Jayanegara, Kecamatan Kabandungan ini dinamakan Curug Sentral?
Masyarakat Kabupaten Sukabumi terbiasa menyebut pusat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan sebutan Sentral, seperti menyebut PLTA Ubrug pun dengan nama Sentral. Belum diketahui mengapa sebutan Sentral ini berlaku bagi PLTA atau sejenisnya, kemungkinan penyebutan sentral ditujukan bagi kawasan pusat sumber listrik.
BACA JUGA:
Eksotisme Karangnumpang Kabupaten Sukabumi, Sejumput Sorga yang Jatuh di Balik Ilalang
Liburan, Ayo Merangkak di Papan Panjat Jalan Lingkar Selatan Sukabumi
Pelukis Berharap Lahan Eks Terminal Kota Sukabumi Jadi Taman Seni Budaya
Demikian halnya dengan masyarakat setempat menyebutnya Curug Sentral. Alkisah, pada masa pemerintahan Hindia Belanda sempat berdiri PLTA yang mereka sebut dengan nama Sentral.
Untuk mencapai lokasi Curug Sentral relatif mudah. Dari arah Bogor, Anda tinggal belok di Stasiun Kereta Api (KA) Parungkuda. Kemudian lanjutkan perjalanan menuju Jayanegara. Selanjutnya, Anda tinggal bertanya kepada penduduk sekitar, untuk mengetahui lokasi tepat Curug Sentral.
Jika Anda membawa kendaraan, akan dipungut biaya sebesar Rp5 ribu. Kemudian membayar tiket masuk lokasi Curug Sentral sebesar Rp5 ribu. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan kaki sekira 15 menit waktu perjalanan.
"Tapi gak usah takut capek, karena sepanjang perjalanan menuju curug, di kanan kirinya terdapat pemandangan perkebunan teh yang luas," terang Dedeh Hermawati (42), warga Cimanggu, Desa Jayanegara kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/1).
Ditambahkan Dedeh, selain bisa menikmati keindahan tujuh curug dan dimanjakan hijaunya hamparan kebun teh yang berudara sejuk. Anda juga bisa menyaksikan kera-kera bergelantungan di sekitar curug ini.
Menurutnya, kera-kera tersebut cukup jinak. Kerap menyambangi pengunjung untuk minta makanan. “Mungkin karena di situ hutannya banyak dijadikan kebun, jadi nggak ada sumber makanan buat monyet-monyet,†ungkap Dedeh lebih jauh.
Sudah siap berpetualang di Curug Sentral akhir pekan ini? Persiapkan kesehatan dan fisik Anda agar benar-benar fit dan tahan cuaca dingin.