Gunung Walat, Hutan Pendidikan di Kabupaten Sukabumi

Sabtu 31 Desember 2016, 05:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Jumat (30/12) sore, nampak sepuluh orang bersepeda. Mereka nampak kepayahan melalui jalanan dengan tanjakan curam. “Kami komunitas Suara Hati Go Bike dari Kebonpala (Cibadak-red). Setiap Jumat rutin sasapedahan, sekarang kebetulan tracking-nya ke sini. Lumayan berat, tapi fun, karena kita nggak ngejar apa-apa,” ungkap Irfansyah (30).

Jika Anda sering melintas dari dan ke arah Bogor melalui Karang Tengah, tentu sering mendapati pemandangan gunung. Ya, itulah Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), dengan ketinggian 460-726 meter di atas permukaan laut. Di sanalah sukabumiupdate.com bertemu kesepuluh pesepeda tersebut.

HPGW awalnya merupakan kawasan terlantar. Namun, sejak 1982, pengelolaan hutan di areal ini mulai dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan sistem terintegrasi, mengelola sumber daya hutan, pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan kelola usaha.

Sejak 1950-an keberadaan hutan ini, menjadi HPGW, dan kebijakan paling penting dalam pengelolaaan HPGW adalah tidak diperbolehkan menebang pohon berdampak pada kemampuan memberikan manfaat secara ekologi, ekonomi dan sosial secara berkelanjutan (Budi Prihanto, 2012).

Secara geografis berada di 6°54’23” 6°55’35” LS dan 106°48’27”-106°50’29” BT, berada di dua Kecamatan, yakni Cibadak dan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, dengan luas 359 hektare.

Di HPGW, selain bisa menikmati panorama Kota Cibadak dan sekitarnya dari ketinggian, juga menikmati suasana hutan dengan ragam vegetasi tertutup sekira 70%, didominasi tegakan Agathis dan campuran, seperti Pinus merkusii, Pinus ocarpa, dan Schima wallichii, serta dan jenis pohon Damar, Sengon, Mahoni, Akasia, Rotan, dan Bambu.

Pepohonan yang tumbuh tinggi dan besar menjadikan HPGW berudara sejuk, dengan suhu maksimum di siang hari 29ËšC, dan minimum 19ËšC di malam hari.

Selain pepohonan, terdapat jenis paku-pakuan besar, epifit dan berbagai jenis perdu serta rerumputan. Namun, di kaki HPGW terdapat lahan-lahan tak terurus akibat kegagalan kegiatan reboisasi, bekas lading, dan pertambangan.

Tak perlu waktu lama untuk sampai di puncak HPGW, letaknya sangat dekat dengan Jalan Raya Bogor-Sukabumi, tepatnya di Kampung Batununggul, Kecamatan Cibadak. Menuju puncak HPGW bisa menggunakan kendaraan roda empat, roda dua, atau berjalan kaki dari Kampung Segog.

“Bagusnya bawa anak-anak, biar tahu ada hutan di sekitar kita, mengajarkan anak mencintai alam dengan melihat langsung pohon-pohon tinggi menjulang,” ungkap Effendi Razik (37), warga Jalan Mantri Guru, Kecamatan Cimanggu, Kota Bogor kepada sukabumiupdate.com, Jumat (30/12).

Di area HPGW terdapat tujuh sungai kecil dan terairi sepanjang tahun, mengalir ke bagian Desa Hegarmanah. HPGW seringkali didatangi muda-mudi pada akhir pekan atau libur, untuk sekadar hiking, bersepeda, jogging, dan dijadikan track kegiatan lintas alam dan berkemah.

“Setiap Jumat siang, biasanya sudah mulai ramai, saya ke sini untuk tracking aja, biar fisik lebih ok,” ungkap Hassanudin (18), warga Ciheulang, Karang Tengah.

Hal berbeda dikemukakan Alifah (25). “Nggak sedingin dulu, mungkin karena banyak pabrik dan perumahan di bawah,” ujar mahasiswi asal Kota Bandung yang tegah survey lapangan untuk kegiatan lintas alam itu.

Di kawasan HPGW juga terdapat Goa Putih, dulu bernama Goa Cipeureuh, memiliki ornamen goa berbentuk air terjun karena selalu dialiri air. Kondisinya masih terjaga, serta belum banyak diketahui publik. Bagi peminat wisata khusus, goa ini cocok dijadikan tempat adventure menikmati stalagtit, stalagmite, dan flowstone. Keanekaragaman jenis fauna di dalam goa pun cukup beragam, seperti kelelawar, ikan dan lainnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life07 Februari 2025, 19:00 WIB

Karesidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat

Seperti di Jawa Barat, Otonomi daerah memungkinkan daerah-daerah untuk menciptakan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya.
Ilustrasi. Peta Jabar. Keresidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat. Foto: IG/@justforstev24
Nasional07 Februari 2025, 18:42 WIB

Kemenham RI dan Nusa Putra University Teken MoU Pengembangan Pendidikan Hak Asasi Manusia

Menteri HAM RI, Natalius Pigai, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap Hak Asasi Manusia.
Delegasi Nusa Putra disambut langsung oleh Menteri HAM RI, Natalius Pigai. (Sumber: dok nusa)
Inspirasi07 Februari 2025, 18:32 WIB

Kontribusi Disdik Kabupaten Sukabumi dalam Pengumpulan Zakat ASN Diganjar Penghargaan

Eka mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kesadaran tinggi para ASN di lingkungan Disdik Kab Sukabumi terhadap kewajiban berzakat.
Kadisdik Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha saat menerima langsung penghargaan dari Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Nasional07 Februari 2025, 18:22 WIB

Ketum Pemuda Pancasilla Diduga Terseret Kasus Suap, Uang Miliaran dan 11 Mobil Mewah Disita KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno, yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 4 Februari 2025.
Gedung KPK RI | Foto : Capture Youtube KPK RI
DPRD Kab. Sukabumi07 Februari 2025, 18:14 WIB

Reses Perdana 2025, Teddy Setiadi Tampung Aspirasi 4 Desa Sekaligus di Kalapanunggal Sukabumi

Berbeda dari reses sebelumnya yang dilakukan per desa, kali ini Teddy memilih konsep pertemuan kolektif agar aspirasi masyarakat bisa dihimpun lebih efektif.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Teddy Setiadi, menggelar reses perdana tahun 2025 dengan mengumpulkan perwakilan dari 4 desa di Kecamatan Kalapanunggal. (Sumber Foto: SU/Ibnu)
Life07 Februari 2025, 18:00 WIB

Baca Doa Ini untuk Menjaga Kesehatan Mental yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW

Doa ini dianjurkan diamalkan untuk menjaga kesehatan mental.
Doa ini dianjurkan diamalkan pagi dan sore untuk menjaga kesehatan mental.(Sumber : Freepik.com)
Sukabumi07 Februari 2025, 17:50 WIB

5 Taksi Gelap Disita Polisi di Sukabumi, Sopir Diancam Sanksi Tilang hingga 1 Tahun Bui

Arif menuturkan, fenomena taksi gelap sangat meresahkan masyarakat karena tidak memiliki izin resmi dan berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.
5 unit mobil taksi gelap disita polisi usai terjaring razia Satlantas Polres dan Dishub Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa/ SU Ilyas)
Jawa Barat07 Februari 2025, 17:35 WIB

Legislator PDIP Jabar M Jaenudin Sosialisasi Perda Kewirausahaan Daerah di Sukabumi

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar itu menjelaskan Perda ini disusun oleh Pemprov dan DPRD Jabar bertujuan menciptakan ekosistem Kewirausahaan yang efisien sehingga mendorong daya saing produk Daerah Provinsi.
Anggota DPRD Jabar Muhammad Jaenudin saat menyebarluaskan Perda No 6 tahun 2019 di Cisaat Sukabumi, Jumat (7/2/2025) | Foto : SukabumiUpdate
Musik07 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Lewat Semesta Anggis Devaki yang Jadi OST Film Tabayyun

Lagu Lewat Semesta Anggis Devaki memberikan sentuhan emosional yang mendalam untuk mendukung cerita dalam film Tabayyun.
Official Music Video Lagu Lewat Semesta Anggis Devaki. Foto: YouTube/Hits Records.
Food & Travel07 Februari 2025, 16:30 WIB

Curug Cikotak, Rekomendasi Tempat Wisata Air Terjun di Serang Banten

Curug Cikotak dikelilingi oleh pepohonan rindang dan hutan hijau yang masih asri.
Curug Cikotak, Rekomendasi Tempat Wisata Air Terjun di Serang Banten. Foto: X/@txtdaritng