SUKABUMIUPDATE.com - Sempat sepi selama empat tahun terakhir akibat pandemi COVID-19, objek wisata Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, kembali ramai dikunjungi wisatawan. Libur Lebaran 2025, menjadi momen kebangkitan, tercatat sebanyak 500 wisatawan datang menikmati keindahan alam air terjun yang menjadi ikon Cidolog ini.
Ketua Karang Taruna Darma Bakti Desa Cidolog, Asep Supriatna, mengatakan bahwa peningkatan jumlah pengunjung tidak lepas dari upaya penataan yang dilakukan oleh Karang Taruna bekerjasama dengan Pemdes Cidolog.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan penataan, Curug Caweni mulai kembali dikunjungi. Meskipun belum seperti tahun 2019 dan sebelumnya, tapi ini sudah menjadi sinyal positif setelah selama empat tahun belakangan sangat sepi," ujarnya kepada Sukabumiupdate.com, Minggu 13/4/2025.
Baca Juga: Kepsek di Sukabumi Bayar Ganti Rugi Gegara Tampar Pelajar Mesum di Toilet dan Mushola SD
Menurut Asep, pandemi telah membuat kunjungan wisata ke Curug Caweni menurun drastis dan kondisi objek pun menjadi tidak terurus. Namun, dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap potensi wisata lokal, Karang Taruna kembali melakukan penataan agar daya tarik Curug Caweni tidak pudar.
"Penataan akan terus kami lakukan agar wisatawan nyaman dan Curug Caweni bisa kembali menjadi destinasi andalan Desa Cidolog," tambahnya.
Curug Caweni sendiri merupakan air terjun setinggi sekitar 20 meter yang berlokasi hanya 50 meter dari jalan provinsi Sagaranten–Cidolog, atau sekitar 70 km dari Kota Sukabumi. Salah satu daya tarik unik Curug Caweni adalah keberadaan batu fosil setinggi tujuh meter di tengah-tengah air terjun. Ujung batu tersebut menyerupai wajah manusia yang sedang merunduk, yang oleh warga setempat disebut Arca Caweni.
Baca Juga: Dalam Sehari Komplotan Maling Satroni 5 Minimarket di Sukabumi, Semuanya Terekam CCTV
Air terjun ini bersumber dari Sungai Cidolog dan memiliki aliran yang tidak pernah surut, bahkan saat musim kemarau panjang. Selain panorama alam yang memikat, Curug Caweni juga dikenal karena dua versi legenda yang berkembang di masyarakat, menjadi bagian dari kekayaan budaya dan sejarah lokal.
"Dengan jumlah kunjungan yang mulai meningkat, kami berharap Curug Caweni kembali menjadi destinasi wisata unggulan dan memberi dampak positif bagi perekonomian warga sekitar," pungkasnya.