SUKABUMIUPDATE.com - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia, sejajar dengan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur dan tiga taman nasional lainnya.
Taman nasional ini menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa serta lanskap alam yang menawan. Baik Gunung Gede maupun Gunung Pangrango menjadi destinasi favorit bagi pendaki, khususnya yang berasal dari wilayah Jabodetabek, Cianjur, dan Sukabumi.
Gunung ini menawarkan pesona alam yang memikat, udara pegunungan yang menyegarkan, serta panorama yang menenangkan. Tak hanya itu, Gunung Gede juga menyimpan beragam kisah menarik yang menjadikannya istimewa.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai Gunung Gede Pangrango, dikutip dari berbagai sumber:
1. Salah Satu Gunung Paling Populer di Jawa Barat
Gunung Gede selalu menjadi pilihan utama bagi para pendaki karena jalurnya cukup menantang namun tetap bersahabat bagi pemula. Lokasinya yang strategis dan dekat dari Jakarta maupun Bandung menjadikannya destinasi andalan untuk pendakian singkat tanpa perlu menunggu liburan panjang.
2. Punya Dua Puncak Sekaligus
Di dalam kawasan TNGGP terdapat dua puncak, yakni Puncak Gede (2.958 meter di atas permukaan laut) dan Puncak Pangrango (3.019 mdpl). Meski lebih rendah, Puncak Gede lebih populer karena jalur pendakiannya lebih mudah diakses dan pemandangannya terbuka.
3. Berada di 3 Kabupaten
Secara geografis, TNGGP berada di antara 6° 41’ – 6° 51’ LS dan 106° 51’ – 107° 2’ BT. Secara administratif, kawasan konservasi ini terletak di Provinsi Jawa Barat dan mencakup tiga kabupaten:
- Kabupaten Bogor (25%): Terdiri dari 4 kecamatan dan 17 desa dengan luas sekitar 4.514 hektare.
- Kabupaten Sukabumi (30%): Meliputi 6 kecamatan dan 26 desa seluas kurang lebih 6.781,98 hektare.
- Kabupaten Cianjur (45%): Terdiri atas 3 kecamatan dan 18 desa dengan luas sekitar 3.899,29 hektare.
4. Alun-alun Suryakencana adalah Padang Edelweis Terluas
Salah satu daya tarik utama Gunung Gede adalah Alun-Alun Suryakencana, padang edelweiss terbesar di Indonesia. Kawasan ini memancarkan keindahan yang magis dengan hamparan bunga abadi. Tempat ini juga sering dijadikan lokasi berkemah oleh para pendaki, terutama untuk menikmati momen matahari terbit.
Alun-Alun Suryakencana terletak pada ketinggian 2.750 mdpl dan dapat dicapai dengan menempuh perjalanan sekitar 11,8 km atau enam jam dari pintu masuk Cibodas. Selain menjadi tempat favorit untuk berkemah, lokasi ini juga menjadi spot favorit berfoto karena keindahannya yang menakjubkan.
5. Gunung dengan Air Terjun dan Telaga Berwarna warni
Gunung Gede menyimpan pesona alam berupa sejumlah air terjun, salah satunya adalah Curug Cibeureum yang terkenal akan keindahannya. Selain itu, terdapat juga Telaga Biru yang memiliki daya tarik tersendiri karena airnya bisa berubah warna, tergantung dari pantulan cahaya serta keberadaan mikroorganisme di dalamnya.
Gunung Gede Pangrango. | Foto: SU/Oksa Bachtiar Camsyah.
6. Jalur Pendakian yang Beragam
Rute pendakian menuju puncak Gunung Gede terdiri dari medan yang beragam, mulai dari jalur berbatu, lintasan berlumpur, hingga tanjakan yang cukup curam. Salah satu yang cukup dikenal adalah tanjakan setan di jalur Gunung Putri—tanjakan ini cukup menantang dan dipercaya hanya bisa dilewati oleh pendaki dengan niat yang tulus.
7. Gunung Tertua yang Dipelajari Ilmuwan
Sejak masa penjajahan, Gunung Gede telah menjadi lokasi studi bagi para ilmuwan. Bahkan, Alfred Russel Wallace—ilmuwan yang memiliki teori evolusi serupa dengan Darwin—pernah melakukan penelitian mengenai flora dan fauna di kawasan ini. Hingga kini, Gunung Gede tetap menjadi tempat penelitian bagi para ilmuwan dan pemerhati lingkungan dari berbagai negara.
8. Habitat Beragam Satwa Langka
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa langka. Beberapa di antaranya adalah Owa Jawa, Lutung Surili, Ajag, Macan Tutul, Biul Slentek (Melogale orientalis), celurut gunung (Crocidura orientalis), kelelawar Glischropus javanus dan Otomops formosus, bajing terbang Hylopetes bartelsi, serta dua jenis tikus langka yaitu Kadarsanomys sodyi dan Pithecheir melanurus.
9. Cagar Biosfer Cibodas yang Diakui UNESCO
Karena keindahan alam dan kekayaan hayatinya, kawasan Gunung Gede Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari Cagar Biosfer Cibodas.
Cagar biosfer sendiri merupakan konsep pengelolaan kawasan yang menggabungkan fungsi pelestarian lingkungan dengan kegiatan budidaya secara berkelanjutan.
Cagar Biosfer Cibodas (CBC) adalah satu dari 19 cagar biosfer yang ada di Indonesia, dan telah ditetapkan sejak tahun 1977. Lokasinya mencakup wilayah Gunung Gede Pangrango dan daerah di sekitarnya. Kawasan ini dikelola melalui tiga zona, yaitu zona inti, zona penyangga, dan zona transisi.
10. Legenda Eyang Suryakencana
Hutan di Gunung Gede juga dikenal karena kisah-kisah mistis yang berkembang di masyarakat. Salah satu cerita yang paling dikenal adalah tentang sosok gaib Eyang Suryakencana, yang diyakini sebagai penjaga kawasan ini.
Masyarakat sekitar percaya bahwa Pangeran Suryakencana bersemayam di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan kisah ini telah menjadi bagian dari tradisi dan kepercayaan lokal.