5 Takjil Khas Jawa Barat, Sajian Lezat untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan

Sukabumiupdate.com
Senin 03 Mar 2025, 13:30 WIB
Takjil khas Jawa Barat sangat menggugah selera dan sangat pas untuk menu berbuka puasa. (Sumber : Instagram/@dapur_mamanurry/@kulinerkabbandung/@awugcibeunying).

Takjil khas Jawa Barat sangat menggugah selera dan sangat pas untuk menu berbuka puasa. (Sumber : Instagram/@dapur_mamanurry/@kulinerkabbandung/@awugcibeunying).

SUKABUMIUPDATE.com - Takjil menjadi bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadan. Jawa Barat, yang dikenal dengan kekayaan kulinernya, memiliki beragam takjil khas yang mudah ditemukan saat bulan suci ini tiba.

Istilah "takjil" sendiri merujuk pada makanan atau minuman yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Kehadirannya sangat penting karena dapat mengembalikan energi setelah seharian menahan lapar dan haus, sekaligus membantu menjaga kadar gula darah.

Jenis takjil sangat beragam, mulai dari buah kurma, jus, hingga hidangan lebih kompleks seperti bubur, sup, dan kue. Beberapa yang paling populer di Indonesia meliputi kolak, bubur kacang hijau, dan es buah. 

Selain sebagai menu berbuka, takjil juga menjadi sarana mempererat kebersamaan keluarga dan masyarakat dalam merayakan Ramadan.

Takjil sering disajikan di masjid serta pusat komunitas, dan tak jarang dibagikan kepada tetangga serta teman sebagai bentuk kepedulian.

Mengutip laman disparbud.jabarprov.go.id, berikut lima takjil khas Jawa Barat yang bisa menjadi pilihan untuk berbuka puasa.

1. Mie Glosor

Mie Glosor. | Instagram/@dapur_mamanurryMie Glosor. | Instagram/@dapur_mamanurry.

Mie glosor adalah sajian yang banyak ditemukan di Bogor dan sekitarnya, terutama saat Ramadan. Hidangan ini terasa lebih nikmat ketika disantap bersama bumbu kacang yang pedas.

Keunikan mie glosor terletak pada teksturnya yang licin dan kenyal, berbeda dari mie lain yang biasanya lebih kesat. Warna kuning khasnya berasal dari kunyit, yang juga menambah daya tarik visual.

Saat bulan puasa, pedagang mie glosor menjamur di berbagai tempat. Biasanya, hidangan ini dijual bersama gorengan dan kerupuk sebagai pelengkap.

2. Es Cendol

Es Cendol. | Instagram/@durenrakyatEs Cendol. | Instagram/@durenrakyat.

Es cendol merupakan minuman kebanggaan masyarakat Jawa Barat, khususnya di wilayah Priangan. Rasanya yang manis dan menyegarkan menjadikannya pilihan ideal untuk berbuka puasa.

Minuman ini terdiri dari cendol berbahan tepung beras, yang disajikan dengan santan dan gula merah. Untuk menambah cita rasa, sering ditambahkan potongan buah nangka.

Tak hanya di Jawa Barat, varian es cendol juga bisa ditemukan di negara lain seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Brunei Darussalam.

3. Kue Awug

Kue Awug. | Instagram/@awugcibeunyingKue Awug. | Instagram/@awugcibeunying.

Kue awug merupakan jajanan tradisional khas Jawa Barat yang berbahan dasar tepung beras, parutan kelapa, daun pandan, dan gula merah.

Secara tampilan, kue ini menyerupai kue putu bambu, namun memiliki bentuk kerucut seperti tumpeng.

Menikmati kue awug saat berbuka puasa terasa semakin nikmat jika disandingkan dengan segelas teh manis hangat.

4. Kolak Peuyeum

Kolak Peuyeum. | Screenshot YouTube/@Dapur DesiKolak Peuyeum. | Screenshot YouTube/@Dapur Desi.

Sesuai namanya, kolak peuyeum menjadikan tape singkong sebagai bahan utama. Rasanya yang manis membuatnya cocok dijadikan takjil untuk berbuka puasa.

Kolak peuyeum juga mudah dibuat di rumah karena menggunakan bahan sederhana seperti peuyeum, cengkeh, kayu manis, gula putih, santan, dan daun pandan.

Kaya akan rempah, sajian ini dapat membantu mengembalikan stamina setelah beraktivitas sepanjang hari. Kolak peuyeum bisa dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin untuk sensasi yang lebih menyegarkan.

5. Es Goyobod

Es Goyobod. | Instagram/@kulinerkabbandungEs Goyobod. | Instagram/@kulinerkabbandung.

Selain es cendol, es goyobod juga menjadi salah satu takjil favorit masyarakat Jawa Barat. Minuman ini menawarkan kesegaran dengan perpaduan rasa manis dan tampilan yang menarik dari campuran alpukat, agar-agar, kolang-kaling, pacarcina, serta bahan lainnya.

Dalam bahasa Sunda, "goyobod" merujuk pada minuman berbahan dasar tepung kanji yang dipotong persegi, lalu dicampur dengan sirup dan gula merah.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa es goyobod mendapat pengaruh dari kuliner Tiongkok karena penggunaan tepung hunkwe sebagai bahan utama.

Terlepas dari asal-usulnya, es goyobod kini telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Jawa Barat dan semakin mudah ditemukan, terutama saat Ramadan.

Berita Terkait
Berita Terkini