SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan pesisir Pantai Palangpang di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (CPUGGp) masih dipenuhi sampah sisa-sisa bencana banjir yang terjadi 4 Desember 2024 lalu. Sampah berupa kayu dan bambu yang terbawa aliran Sungai Cimarinjung, Sungai Cikanteh, serta Sungai Ciletuh mengotori pesisir, mengganggu estetika dan ekosistem kawasan wisata unggulan ini.
Sebagai langkah pemulihan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah melakukan aksi bersih-bersih pertama pada 22 Desember 2024. Kini, gerakan serupa kembali digelar pada 25 Februari 2025 dengan skala yang lebih besar, melibatkan sekitar 800 peserta dari berbagai unsur, termasuk Forkopimda, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Badan Pengelola CPUGGp, Forkopimcam Ciemas, TNI-Polri, Pemdes, komunitas peduli lingkungan, pegiat wisata pelajar, serta masyarakat setempat.
Ketua Paguyuban Guide Ciletuh (Paguci), Romi Haryono, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya kebersihan pantai bagi keberlanjutan pariwisata di kawasan CPUGGp. Aksi ini seklaigus dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025
Baca Juga: Pinisepuh Sukabumi Salut ke Ayep Zaki dan Asep Japar: Bangga Wali Kota-Bupati Bisa Akur
"Pantai Palangpang adalah gerbang utama wisatawan yang datang ke Geopark Ciletuh. Jika pantai ini kotor, citra destinasi wisata kita bisa menurun. Gerakan ini bukan hanya membersihkan sampah, tetapi juga bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan dan masa depan pariwisata di Sukabumi," ujar Romi kepada sukabumiupdate.com.
Romi menegaskan dalam aksi kali ini, alat berat turut dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan. Rencananya, kegiatan akan berlangsung selama dua hari guna memastikan pantai benar-benar bersih sebelum memasuki libur panjang Lebaran, yang diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Dengan adanya sinergi berbagai pihak, diharapkan Pantai Palangpang kembali bersih dan siap menyambut wisatawan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," pungkas Romi.
