SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah bongkahan batu besar yang berada di bagian tengah aliran air sungai Curug Sodong, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang berada di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) itu.
Secara kasatmata, batu itu terlihat menempel dan sangat rentan terbawa arus ketika aliran sungai deras dan banjir. Namun faktanya hingga kini batu itu secara 'ajaib' masih berdiri kokoh di ujung tebing air terjun dengan ketinggian 20 meter tersebut.
"Batu dengan perkiraan tinggi 2 meter dan diameter 3 meter itu tidak terjepit di antara bebatuan lain, melainkan hanya menempel pada tebing. Uniknya, meskipun banyak bongkahan batu besar lain terseret banjir, termasuk saat banjir besar pada 4 Desember 2024, batu ini tetap tidak bergeser sedikit pun," kata pegiat wisata lokal, Alan kepada sukabumiupdate.com, Minggu (23/2/2025).
Menurut Alan, fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Batu ini bukan hanya menjadi ciri khas Curug Sodong, tetapi juga menambah nilai mistis dan keunikan bagi wisatawan yang datang.
"Banyak yang penasaran, bagaimana batu itu bisa tetap berada di tempatnya meski diterjang bencana alam. Bahkan pada banjir dan longsor 4 Desember 2024 lalu, banyak bongkahan batu yang lebih besar terseret air dan masuk ke curug, namun batu yang satu itu tetap pada posisinya," ujar Alan.
Baca Juga: Fenomena Tak Biasa, Kondisi Air Keruh di Curug Sodong dan Cikanteh Geopark Ciletuh Sukabumi
Alan menyebut tidak ada yang tahu pasti sejak kapan batu itu bisa berada di puncak Curug Sodong. Namun yang pasti menurutnya sejak air terjun tersebut dibuka sebagai tempat wisata, batu tersebut sudah ada.
"Bahkan ada cerita, batu itu akan jatuh atau bergeser kalau dihantam air laut," tambahnya.
Masyarakat setempat pun memiliki mitos mengenai batu tersebut. Tokoh masyarakat, Dadah Suhanda, menyebut bahwa menurut cerita turun-temurun, batu ini dianggap sebagai batas wilayah kekuasaan gaib.
“Dulu, orang tua kami sering mengatakan bahwa batu itu adalah penanda batas alam kasat mata dan alam tak kasat mata. Itu sebabnya, meskipun banjir besar datang, batu itu tetap kokoh di tempatnya,” ungkapnya.
Menurut Dadah, misteri batu di Curug Sodong ini semakin memperkuat aura mistis kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kisah-kisah menarik yang menyertainya.
"Bagi wisatawan, keunikan batu tersebut menjadi daya tarik tersendiri, baik dari segi keindahan maupun cerita yang menyelimutinya," pungkasnya.