SUKABUMIUPDATE.com - Keindahan alam yang tersembunyi di Kampung Cilutung, Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, tidak hanya menawarkan pesona air terjun Curug Caweni, tetapi juga menyimpan ragam kisah misteri yang bertahan sebagai urban legend. Seperti kisah Goa Pengantin dan Goa Saron, yang konon menjadi awal mula legenda Putri Caweni.
Asep Cobra (34 tahun), warga Kampung Cidolog, yang juga dikenal sebagai pawang ular, bercerita bahwa selain Goa Pengantin dan Goa Saron, terdapat beberapa gua lain di sekitar Curug Caweni, seperti Goa Kopeah, Goa Buaya, Goa Dahu, Goa Cerelang, dan Goa Caweni. Sejumlah lubang alam itu berada tepat di bawah curug Caweni.
Baca Juga: Sudah Penuhi Syarat Legalitas Usaha, Satpol PP Buka Segel Minimarket di Cidahu Sukabumi
Banyak versi cerita dari masyarakat setempat, lanjut Asep, salah satunya Goa Saron, yang juga dikenal sebagai Goa Awi Tali. Dikisahkan sebagai tempat bertapa seorang lelaki tua yang sudah lama mendambakan keturunan.
Setelah berdiam diri dalam pertapaan di goa tersebut, ia menemukan sebuah telur yang setelah 41 hari menetas menjadi seorang putri cantik bernama Caweni. "Putri Caweni tumbuh menjadi gadis desa yang sangat menawan. Namun, di balik kecantikannya, ia diyakini sebagai titisan Nyi Blorong. Konon, setiap lelaki yang menikahinya akan mengalami kematian mendadak, sehingga kisahnya terus melegenda sebagai bagian dari mitos setempat," ujarnya kepada Sukabumiupdate.com, Senin 3/2/2025.
Baca Juga: Lewat Gelar Karya P5 Jilid 2, SMAMTER Palabuhanratu Ajak Siswa Berwirausaha
Asep Cobra menjelaskan bahwa Goa Saron berada di atas perbukitan Curug Caweni. Mulut goa memiliki diameter sekitar 70 centimeter, sehingga pengunjung harus merangkak untuk masuk. Setelah melewati lorong sepanjang satu meter lebih, terdapat sebuah ruangan luas yang dipercaya sebagai tempat pertapaan.
"Di dalam goa ini ada banyak ruangan yang bentuknya mirip kamar dari batuan alami. Ada juga batuan yang menyerupai wayang golek berjajar, alat musik gamelan seperti saron, serta ornamen yang mirip pernak-pernik pengantin," tambahnya.
Baca Juga: 15 Pekerjaan yang Berpotensi Hilang di Tahun 2030, Desain Grafis Hingga Petugas Keamanan
Menurutnya, hingga kini, Goa Saron dan Goa Pengantin masih sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bertapa. Beberapa di antaranya datang dengan harapan mendapatkan keturunan, kelancaran usaha, kenaikan pangkat, hingga kekayaan.
"Tantangan terbesar saat bertapa di sini adalah kemunculan ular-ular. Namun, reptil-reptil ini tidak mengganggu. Banyak orang yang datang untuk mencari jodoh, terutama mereka yang masih lajang," tambahnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Ungkap 2 Opsi Waktu Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 2024
Meskipun kisah mistis ini terus berkembang, pesona Curug Caweni dan gua-gua di sekitarnya tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi petualangan sekaligus menjelajahi mitos yang menyelimuti kawasan ini," turur Asep.
"Bagi para pecinta wisata alam dan misteri, Goa Saron dan Goa Pengantin di sekitar Curug Caweni bisa menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Selain keindahan alamnya, kisah-kisah yang melekat pada tempat ini menambah daya tarik tersendiri bagi para pelancong.”
Baca Juga: Disdik Sukabumi Bimbing Guru SD Manfaatkan Sains dan Teknologi Digital dalam Pembelajaran
“Bagi yang ingin mengunjungi tempat ini, disarankan untuk tetap berhati-hati dan menghormati kepercayaan serta adat istiadat setempat,” pungkasnya.