SUKABUMIUPDATE.com - Event Pemilihan Putri Nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi tahun 2025 akan kembali digelar. Sedikit berbeda, tahun ini Dinas Pariwisata menghapus proses karantina, dalam rangkaian pemilihan putri nelayan 2025, agar lebih efektif dan efisien.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyebutkan bahwa mekanisme pemilihan tetap mengikuti proses tahapan seperti tahun sebelumnya, namun kini lebih sederhana dan efektif.
Baca Juga: Warga Sukabumi Lihat Ada Orang Kaya Dapat Bansos? Segera Laporkan ke Sini
"Jadi kalau untuk mekanisme sebetulnya protap sama seperti tahun kemarin, hanya hari ini panitia dengan kita (Dispar) menyepakati untuk tidak ada karantina. Jadi nanti akan dilaksanakan kegiatan secara maraton. Akan ada sosialisasi ke sekolah-sekolah,” bebernya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/1/2025).
Sendi menegaskan bahwa Pemilihan Putri Nelayan tahun 2025 juga akan memberikan prioritaskan untuk keterlibatan anak-anak dari keluarga nelayan. "Peserta akan berasal dari kategori khusus putra-putri nelayan Kabupaten Sukabumi. Tahun ini tidak dibuka untuk umum sepenuhnya, tetapi lebih diarahkan pada putra-putri nelayan, khususnya dari Palabuhanratu," jelasnya.
Baca Juga: Diperbaiki Lewat DAK, Dinas PU Soal Ibu Hamil Terkendala Jalan Rusak di Ciemas Sukabumi
Lanjut Sendi, pemilihan tahun ini tetap akan mencari beberapa kategori juara. Meski ada fokus khusus pada putra-putri nelayan, kategori umum tetap dibuka. Pemenang nantinya akan dipilih oleh tim kurator profesional yang bekerja sama dengan pihak panitia.
"Nanti ada kalau untuk kuratornya ada tim tersendiri, yang memang kita juga menggunakan dari profesional," ujarnya.
Baca Juga: Debus: Kesenian Bela Diri Tradisional Khas Masyarakat Banten
Menurut rencana, persiapan akan dimulai pada Maret hingga April 2025. Ia juga mengungkapkan bahwa Hari Nelayan Palabuhanratu juga telah masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadikannya acara berskala nasional.
"Kebetulan untuk hari nelayan ini kan masuk juga di KEN (Kalender Event Nusantara) dari Kemenparekraf. Jadi, kita juga mempersiapkan dua perform, yang satu di masyarakat, kemudian juga KEN, karena ini masuk juga kategori event nasional," ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan pada 2025, Ini Ketentuannya
Penghapusan masa karantina, sendiri ditegaskan Sendi tidak terkait langsung dengan kasus pelecehan Finalis putri nelayan tahun sebelumnya. "Kami ingin acara ini lebih berbobot dengan penekanan pada penguasaan kelautan, ketahanan pangan, dan isu-isu yang relevan," jelasnya.
Dengan konsep baru ini, Sendi juga berharap kedepannya putri Nelayan Palabuhanratu 2025 diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan relevan bagi para peserta, sekaligus mengangkat potensi nelayan lokal ke tingkat nasional.