SUKABUMIUPDATE.com - Pusat jajanan kaki lima atau yang selama ini dikenal sebagai kuliner ex terminal sudirman Kota Sukabumi menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mendorong kebangkitan ekonomi. Sempat buka tutup bahkan disinyalir beroperasi liar, tempat kuliner di bekas terminal bus ini menjadi program resmi pemerintah daerah dengan nama baru PASS Food Centre.
Pemda menggandeng pihak ketiga untuk pengelolaannya, yaitu Yayasan Putra Siliwangi. Menyiapkan 150 stand makanan dengan keterlibatan kurang lebih 300 pengusaha umkm, PASS Food Centre secara simbolis diresmikan pemerintah daerah, pada Sabtu 29 Desterminal kulinerember 2024.
Baca Juga: Bantu Pemulihan Penyintas Bencana Sukabumi, Manajemen dan Buruh BIG Kirim Sembako dan Uang
Usai meresmikan PASS Food Centre, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi M Hasan Asyari menyebut keberadaan pusat kuliner diharapkan mampu mengembangkan sektor ekonomi khususnya UMKM dan meningkatkan kesejahteraan warga.
' Alhamdulillah, setelah melalui tahapan akhirnya dilakukan pemberian izin gebyar kuliner kepada pengelola Yayasan Putra Siliwangi Sejahtera dan kami berharap ada kolaborasi yang baik,'' tegas Hasan Asari dilansir dari portal kdp Kota Sukabumi.
Baca Juga: Ditutup Jika Hujan, Kondisi Terkini Jalan Nasional Bagbagan Sukabumi usai Longsor Susulan
Baca Juga: 5 Tips Pola Hidup Sehat untuk Menjaga Kesehatan Mental Gen Z
Prinsipnya apa yang diharapkan dalam mengembangkan UMKM dapat tercapai dan tahapan demi tahapan dilalui ada aspek kompetisi, lanjut Sekda. “Ketika pengelola memperoleh izin maka berkolaborasi dengan unsur lain. Sehingga pelaku usaha kuliner bisa memperoleh tempat berkiprah.”
''Pemda sangat support karena ada 150 tenant dan rata rata di satu tempat ada dua orang yang bekerja sehingga minimal 300 orang berkiprah. Nantinya, pusat kuliner ini jadi kebangggaan bagi Sukabumi namun harus berkolaborasi antara pemda dengan berbagai elemen,” sambung Hasan Asari yang juga menegaskan bahwa pusat kuliner ini berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Minuman Campuran Jahe dan Kunyit di Pagi Hari dan Cara Membuatnya
Masih dari portal yang sama, Ketua Yayasan Putra Siliwangi Sejahtera Vega Sukmayudha selaku pengelola mengatakan, pihaknya memfasilitasi UMKM dalam berjualan dan mengurus perizinan serta berharap berkesinambungan. '' Berharap diperpanjang terus dan bisa mendorong UMKM terus berkembang,'' jelasnya.
Maju mundur pusat ekonomi kreatif di lahan bekas terminal bus
Dibuka kembali ex terminal sudirman untuk pusat kuliner adalah penantian para pelaku UMKM. Beberapa bulan sebelumnya, sempat muncul Gerakan Save Kuliner Ex Terminal Lama Sudirman Kota Sukabumi di linimasa, reaksi dari rencana penataan lokasi tersebut menjadi pusat ekonomi kreatif oleh Pemerintah Kota Sukabumi melalui Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata).
Baca Juga: Terdampak Kekeringan, 4.861 Keluarga di Ciracap Sukabumi Dapat Bantuan Beras CPPD
Gerakan dengan tagline ‘Berikan Ruang untuk Membangun Sukabumi’ ini banyak diposting oleh mantan pedagang usaha kuliner di ex terminal lama. Diketahui sejak beberapa bulan ke belakang, lahan ex terminal sudirman Kota Sukabumi kembali ramai oleh aktivitas perekonomian, khususnya sebagai pusat jajanan kaki lima (street food).
Lokasi yang kembali ramai setelah bertahun-tahun mati suri dari konsep pusat perekonomian kreatif Kota Sukabumi, dengan konsep one stop service yang mulai beroperasi tahun 2022. Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga (Disporapar) sebagai penanggung jawab kawasan ex terminal, saat itu berupaya mengembangkan pariwisata strategis sebagai Terminal Pariwisata.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Cisolok, Bupati Sukabumi Siapkan Relokasi Warga Terdampak
Saat itu dibangun kawasan terpadu lahan ex terminal untuk area makan dan minum konsumen, sementara pada pedagang berada di sekelilingnya. Dilengkapi dengan space live musik dan sisa lahan yang digunakan untuk area parkir kendaraan, sehingga tidak memenuhi badan jalan Sudirman maupun jalan AR Hakim.
Namun tak seindah dibayangkan dan perencanaan, kondisi perekonomian nasional yang masih terpuruk pasca pandemi covid-19, membuat konsep terminal wisata one stop service itu tak bertahan lama. Satu per satu pedagang hengkang karena penghasilan tak sesuai biaya dagang karena ada sewa lahan dan pengeluaran lainnya.
Baca Juga: Membangun Generasi Hebat, 16 Cara Mendidik Anak dengan Baik di Lingkungan Keluarga
Konsep Terminal Pariwisata gagal
Bangunan semi permanen terminal pariwisata one stop service pun akhirnya dibongkar, karena sudah tak ada lagi pedagang yang mau berjualan disana. Sempat terbengkalai, kawasan tersebut kembali hidup dengan sendirinya sejak awal 2024, dari satu pedagang kuliner hingga menjadi puluhan lapak Oktober 2024, dengan transaksi yang cukup tinggi.
Setiap petang hingga jelang tengah malam, kawasan itu (ex terminal sudirman) menjadi area yang ramai dikunjungi pemburu kuliner. Tak jelas siapa yang bertanggung jawab atas lahan tersebut saat ex lahan terminal sudirman kembali hidup sebagai pusat kuliner kaki lima di Kota Sukabumi. Hanya terlihat anggota ormas kepemudaan yang mengatur parkir kendaraan.
Baca Juga: Satu Dasa Warsa Dana Desa
Hingga pada 24 Oktober 2024 lalu, Pemkot Sukabumi mengeluarkan pemberitahuan kepada para pedagang untuk mengosongkan area tersebut. Pada 28 Oktober 2024, sudah tak ada lagi aktivitas jajanan di kawasan tersebut, bahkan gerbang masuknya sudah ditutup dengan seng dan sebuah spanduk besar terpampang, berisi keputusan Pemkot Sukabumi untuk kembali menata kawasan tersebut.
Pemerintah Kota Sukabumi menertibkan wisata kuliner tanpa pengelolaan di kawasan eks Terminal Sudirman, dengan Surat Edaran Nomor: HK.02.01/2176/1/10/HKM/2024 yang ditandatangani Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji.
Baca Juga: Dimediasi Polisi, Cekcok Dua Sopir di Jalan Sukabumi-Bogor Berakhir Damai
Surat itu ditetapkan pada 24 Oktober 2024. Penekanan yang termuat dalam surat tersebut adalah bahwa eks Terminal Sudirman merupakan aset Pemerintah Kota Sukabumi yang belum ditetapkan peruntukannya untuk kegiatan apa pun sehingga berjualan di tempat ini bukan kegiatan yang tepat.
"Memerintahkan seluruh pelaku usaha yang saat ini melakukan kegiatan untuk mengosongkan area eks Terminal Sudirman Kota Sukabumi paling lambat tujuh hari sejak dikeluarkannya Surat Edaran ini," bunyi salah satu poin, dikutip sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Bunda, Kenali 16 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan eks Terminal Sudirman nantinya akan ditata dan dikelola untuk pengembangan usaha ekonomi kreatif dan pariwisata di bawah Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi. Saat ini tahap perencanaannya masih disusun dan dimatangkan pihak dinas.
"Insyaa Allah masih untuk pengembangan usaha bagi pelaku usaha mikro. Sedang disusun oleh Disporapar karena terkait ekonomi kreatif, termasuk pariwisata. (Soal penertiban), kesadaran dari para pedagang sendiri untuk membongkar lapaknya karena ingin ketertiban dan kenyamanan," kata dia.
Bukan Rencana Dadakan
Baca Juga: Alumni Smandak Reuni Tiga Angkatan Distribusikan 200 Paket ke Penyintas Bencana Sukabumi
Ternyata penataan kembali ex terminal sudirman Kota Sukabumi bukan rencana dadakan, apalagi diisukan sebagai upaya pemda menghambat ekonomi kecil yang baru ‘menyala’ di kawasan tersebut. Dokumen sukabumiupdate.com, memberitakan bahwa penataan ex terminal sudirman adalah satu dari dari 4 proyek strategis yang direncanakan pemda untuk berjalan pada tahun 2024.
Pada 6 Februari 2023, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggelar Forum Konsultasi Publik untuk menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sukabumi tahun 2024 yang dilaksanakan di Hotel Horison. Mengutip website Pemkot Sukabumi, forum yang bertujuan merencanakan program pembangunan sesuai tema pembangunan tahun 2024 yakni meningkatkan kondusifitas kota untuk keberlangsungan pembangunan, dihadiri Wali Kota saat itu, Achmad Fahmi beserta aparatur Pemerintah Kota Sukabumi.
Baca Juga: Cinta Dalam Diam, 8 Tanda Pria Pemalu Sangat Tertarik Pada Wanita Menurut Psikologi
Wali Kota dalam pemaparannya menjelaskan pada 2024 terdapat lima proyek strategis yaitu pengembangan kawasan bisnis eks Terminal Sudirman, pengembangan kawasan wisata Cikundul, pemeliharaan infrastruktur pelayanan publik, perbaikan rumah tidak layak huni, dan penanganan kawasan kumuh.
BAPPEDA Kota Sukabumi dalam kegiatan tersebut meminta masukan rancangan kerja daerah kepada pihak-pihak terkait, mitra-mitra pemerintah daerah, dan semua perangkat daerah selaku pelaksana kegiatan.
Hidup lagi dengan konsep yang kurang lebih Sama
Baca Juga: Bikin Mall dan Pasar Makin Sepi? Transaksi Harbolnas 2024 Capai Rp 31,2 Triliun
Sebelum lokasi ini diresmikan lagi oleh Pemkot Sukabumi dengan tajuk PASS Food Centre, Ketua yayasan Putra Siliwangi Vega Sukmayudha kepada sukabumiupdate.com menjelaskan bahwa pengelolaan kali ini resmi dan memberikan kontribusi pada PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Kami menata lahan parkir, diupayakan semuanya di dalam kawasan ex terminal. PASS Food Centre juga akan dilengkapi dengan panggung hiburan setiap weekend. Juga menjadi tempat mangkal resmi bus wisata ajak kami,” beber Vega.