SUKABUMIUPDATE.com - Situ Cisanti adalah sebuah danau buatan yang berada di tengah kawasan hutan pinus dan eukaliptus.
Banyak yang menganggap danau ini sebagai “nadi Jawa Barat” karena menjadi titik awal aliran Sungai Citarum, sungai terbesar di Jawa Barat dengan panjang sekitar 269 km yang membelah 12 kabupaten dan kota.
Berlokasi di kaki Gunung Wayang, Situ Cisanti termasuk dalam wilayah Perum Perhutani KPH Bandung Selatan, BKPH Pangalengan, RPH Pangalengan.
Selain peran ekologisnya yang vital bagi kehidupan masyarakat Jawa Barat, danau ini juga menyimpan sejarah panjang dari masa kerajaan hingga era kolonial.
Danau ini merupakan salah satu tempat persinggahan Dipatiukur, seorang pemimpin pasukan Priangan yang menyerang Belanda di Batavia pada tahun 1628. Sebagai petilasan bersejarah, Situ Cisanti menjadi saksi perjuangan di abad ke-17.
Tidak hanya kaya akan sejarah, Situ Cisanti juga menawarkan pesona alam yang eksotis. Tempat ini sangat cocok bagi pengunjung yang gemar menjelajahi lokasi unik dan anti-mainstream.
Di sana, terdapat banyak spot menarik untuk berfoto yang sangat instagramable dan cocok diunggah di media sosial.
Berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Bandung, Situ Cisanti dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat dalam waktu 2-3 jam. Lokasinya berada di Kampung Pejaten, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Ada dua rute untuk mencapai Situ Cisanti. Rute pertama melalui Pangalengan, melewati kebun teh Malabar. Jalur ini lebih dekat dan relatif landai. Rute kedua adalah melalui Bandung – Ciwastra – Ciparay – Pacet – Cibeureum – Kertasari, yang memiliki jalur lebih menanjak dan berliku.
Situ Cisanti dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, hingga penginapan berupa cottage kayu yang cocok untuk menikmati malam di tengah hutan.
Pengunjung juga dapat memanfaatkan area kemping untuk berkemah bersama keluarga atau teman. Bagi yang hobi memancing, danau ini juga menjadi lokasi yang ideal.
Danau ini merupakan pertemuan dari tujuh mata air, yaitu Cikahuripan (Pangsiraman), Cihaniwung, Mastaka Citarum, Cisadane, Cikoleberes, Cikawedukan, dan Cisanti.
Sebagai hulu Sungai Citarum, Situ Cisanti juga dikenal sebagai Kilometer 0 Citarum dengan luas mencapai 5 hektare.
Untuk menikmati keindahan Situ Cisanti, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp15.000 per orang.
Di tempat ini, selain menikmati panorama alam yang menenangkan, pengunjung dapat berfoto di berbagai spot menarik, termasuk di tugu Kilometer 0 Citarum yang menjadi ikonik destinasi ini.
Sumber: Berbagai Sumber