Gunung Aseupan Banten: Wisata Pendakian, Asal Usul, dan Misteri Makam Tanpa Nama

Selasa 17 Desember 2024, 19:00 WIB
Dibalik kisah misterinya, Gunung Aseupan adalah destinasi yang menarik bagi para pecinta alam dan tantangan. (Sumber : Instagram/@bahtiarr_26).

Dibalik kisah misterinya, Gunung Aseupan adalah destinasi yang menarik bagi para pecinta alam dan tantangan. (Sumber : Instagram/@bahtiarr_26).

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Aseupan adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Banten, tepatnya di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang. Dengan ketinggian 1.174 meter di atas permukaan laut, gunung ini menawarkan pesona alam yang khas dan tantangan tersendiri bagi para pendaki.

Ternyata Gunung Aseupan, yang memiliki ketinggian 1.174 mdpl, jarang didaki karena medannya yang cukup curam. Gunung ini bersebelahan dengan Gunung Pulosari, yang lebih populer sebagai lokasi berkemah di Pandeglang.

Dengan luas sekitar 8.095 hektare, minimnya pendakian membuat kondisi Gunung Aseupan yang berbentuk kerucut ini masih sangat alami. Jalur pendakian sering tertutup oleh semak-semak karena jarang dilewati, sehingga gunung ini tampak lebih sunyi.

Gunung ini terletak sekitar 18 km di sebelah barat pusat kota Pandeglang. Nama Aseupan diberikan karena bentuk gunung ini menyerupai alat penanak nasi dari anyaman bambu, yang dalam bahasa Sunda disebut "aseupan." Nama tersebut telah digunakan oleh masyarakat setempat sejak zaman dahulu.

Jalur pendakiannya yang jarang dilewati telah menjadi habitat bagi tumbuhan kantong semar. Gunung Aseupan dikenal memiliki aura mistis dan dianggap angker. Banyak kisah mitos dan misteri yang berkembang di sekitar gunung ini. 

Beberapa pendaki bahkan mengaku sering merasa diawasi atau melihat bayangan orang-orang yang berlalu-lalang, meskipun tidak ada penduduk di puncak atau lereng gunung ini.

Puncak Gunung Aseupan. | Instagram/@gunung.aseupanPuncak Gunung Aseupan. | Instagram/@gunung.aseupan.

Beberapa pendaki juga mengklaim pernah melihat penampakan kuntilanak di Gunung Aseupan. Oleh karena itu, pendaki disarankan untuk tidak berkata atau berpikir negatif selama berada di gunung ini. Selain itu, makanan yang dimasak di lokasi pendakian tidak boleh langsung dikonsumsi begitu saja.

Di puncak Gunung Aseupan, terdapat sebuah makam tua yang masih terlihat terawat meskipun sudah sangat berusia. Nisan makam tersebut diselimuti kain putih. Suasana sepi dan jarangnya pendaki menambah kesan mistis dari gunung ini.

Untuk mendaki Gunung Aseupan, terdapat dua jalur utama: jalur selatan dan jalur barat. Jalur selatan dapat diakses dari Serang menuju Pandeglang, kemudian dilanjutkan melalui jalan raya Pandeglang-Labuan, melewati Kecamatan Mandalawangi dan Pulosari hingga tiba di Kampung Pasir Kondang. 

Sementara jalur barat bisa ditempuh melalui jalan raya Merak-Labuan, melewati kawasan wisata Pantai Anyer dan Pantai Carita, hingga mencapai gerbang wisata Air Terjun Curug Gendang.

Dua jalur pendakian yang lebih spesifik menuju puncak Gunung Aseupan adalah jalur Sikulan dari barat daya dan jalur Ulun Jaya dari selatan. Namun, jalur Sikulan lebih sering digunakan oleh pendaki. 

Jalur Sikulan terletak di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, dan pendakian dimulai dengan melewati perkebunan milik warga seperti kebun singkong, cengkeh, sawah padi, hingga kebun durian.

Meskipun tidak begitu tinggi, trek pendakian di Gunung Aseupan cukup menantang karena jalurnya yang rapat dan jarang dilalui. Pendakian menuju puncak memerlukan waktu lebih lama karena trek yang menanjak.

Puncak Gunung Aseupan tidak berbentuk kerucut sempurna, melainkan menyerupai gundukan tanah yang menjulang tinggi. Tantangan lainnya adalah semak belukar yang dipenuhi tanaman berduri di sepanjang jalur pendakian. 

Dari puncak Gunung Aseupan, pendaki akan disuguhkan panorama desa-desa di sekitar gunung yang menambah kepuasan tersendiri. Sebagai bonus, pendaki bisa menemukan tumbuhan kantong semar yang tumbuh di ketinggian 1.000–1.100 mdpl.

Suasana sunyi dan sepi akan sangat terasa saat mendaki Gunung Aseupan, karena gunung ini memang jarang dikunjungi oleh pendaki lain. Hal ini menjadikannya destinasi menarik bagi mereka yang mencari tantangan di gunung yang masih alami dan minim eksplorasi.

Sumber:  Channel Youtube Borin Vlog 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Gaya Hidup18 Desember 2024, 21:15 WIB

Water Birth Dipilih Nikita Willy, Ini 5 Manfaat Metode Melahirkan Alami di Dalam Air

Water birth adalah metode persalinan alami yang memberikan sejumlah manfaat bagi ibu dan bayi, seperti mengurangi rasa sakit, mempercepat proses persalinan, dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi.
Ilustrasi melahirkan dengan metode water birth (Sumber : Instagram/@nikitawillyofficial94)
Film18 Desember 2024, 20:00 WIB

Borong 7 Piala Citra, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Kembali Tayang di Bioskop

Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film kembali tayang di bioskop Indonesia setelah berhasil memborong tujuh piala dalam ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2024.
Borong 7 Piala Citra, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Kembali Tayang di Bioskop (Sumber : Instagram/@sheiladaisha)
Life18 Desember 2024, 19:00 WIB

Gunung Karang: Legenda, Mitos, dan Jejak Sejarah Islam di Banten

Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi.
Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi. (Sumber : Instagram/@@denimaulana95).
Keuangan18 Desember 2024, 18:15 WIB

Elon Musk Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Lebih dari Rp 6.000 Triliun

Elon Musk menjadi orang terkaya dunia dan sumber kekayaannya yang spektakuler.
Elon Musk menjadi orang terkaya dunia dan sumber kekayaannya yang spektakuler. (Sumber : Instagram/@elonmusk__official__).
Sukabumi18 Desember 2024, 18:10 WIB

Baru dalam 40 Tahun, Sungai Cibuni Meluap 20 Meter Terjang Jembatan Penghubung Sukabumi-Cianjur

Menurut Kades Rambay, Yanto, hujan deras sejak yang berturut-turut pada 2-3 Desember 2024 menyebabkan debit air anak Sungai Cisujen dan Sungai Cibangkoak yang bermuara ke Sungai Cibuni terus meningkat.
Kepala Desa Rambay, Yanto, saat menunjukan jembatan gantung diatas Sungai Cibuni yang putus penghubung Kabupaten Sukabumi, dengan Kabupaten Cianjur | Foto : Ragil Gilang
Nasional18 Desember 2024, 18:04 WIB

Kacang Hijau Indonesia Ditolak Negara Importir, Slamet Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Laporan ini diterima dari pengusaha lokal.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung Nusantara, Senin, 10 Juni 2024. | Foto: dpr.go.id/Kresno/vel
Life18 Desember 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Agar Segera Dapat Pekerjaan dan Terbebas dari Pengangguran

Selain usaha yang kita lakukan, berdoa merupakan bentuk ikhtiar batin untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mencari pekerjaan.
Membaca doa untuk mendapatkan pekerjaan adalah sebuah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.| Sumber: Freepik.com
Inspirasi18 Desember 2024, 17:48 WIB

Bapenda Sukabumi Borong Penghargaan di Akhir Tahun 2024, Salah Satunya dari Pemprov Jabar

Berikut daftar tiga penghargaan yang diterima Bapenda Kabupaten Sukabumi di akhir tahun 2024.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri saat menerima penghargaan dari Kepala Dinas ESDM Jabar. (Sumber Foto: Istimewa)
Musik18 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Makna Lagu The Apartment We Won't Niki Zefanya, Lagi Tren di TikTok

Salah satu lagu Niki Zefanya yang tengah menarik perhatian adalah The Apartment We Won't. Apalagi baru-baru ini muncul sebuah tren di aplikasi TikTok yang menggunakan lagu tersebut.
Lirik dan Makna Lagu The Apartment We Won't Niki Zefanya, Lagi Tren di TikTok (Sumber : Youtube | NIKI)
Jawa Barat18 Desember 2024, 16:48 WIB

Anggota DPRD Jabar M. Jaenudin Kembali Sebar Bantuan Kemanusiaan Di Pajampangan

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, kembali memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana alam Kabupaten Sukabumi
Muhammad Jaenudin, S.Ag, MH, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat saat menyebarkan bantuan kemanusian di Pajampangan  | Foto : Istimewa