TNGHS Tutup Pendakian Gunung Salak Sejak 7 Desember 2024: Cuaca Ekstrem dan Pemulihan Ekosistem Jadi Faktor Utama

Rabu 11 Desember 2024, 10:30 WIB
Pemandangan Gunung Halimun Salak (Sumber : Twitter/@sutopo_PN)

Pemandangan Gunung Halimun Salak (Sumber : Twitter/@sutopo_PN)

SUKABUMIUPDATE.com - Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) secara resmi mengumumkan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Salak mulai hari Sabtu, 7 Desember 2024, pukul 06.00 WIB. Penutupan ini dilakukan berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi cuaca yang semakin ekstrim serta upaya untuk pemulihan ekosistem hutan di kawasan tersebut.

Keputusan ini diumumkan melalui surat edaran resmi dengan nomor SE.10/T14/TU/KSA.5.1/B/12/2024 yang diterbitkan oleh TNGHS dan dipublikasikan melalui media sosial Instagram @btn_gn_halimunsalak pada Kamis, 5 Desember 2024.

Alasan Penutupan: Cuaca Ekstrem dan Pemulihan Ekosistem

Penutupan jalur pendakian Gunung Salak dilakukan mengingat kondisi cuaca yang sangat ekstrim di kawasan tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Gunung Salak, yang terkenal dengan keindahan alamnya, menjadi salah satu destinasi pendakian favorit di Jawa Barat. Namun, cuaca yang tidak menentu, seperti hujan lebat disertai angin kencang, memperburuk kondisi di jalur-jalur pendakian, sehingga berisiko tinggi bagi keselamatan pendaki.

Selain itu, TNGHS juga menekankan pentingnya pemulihan ekosistem hutan di Gunung Salak. Aktivitas pendakian yang terus berlangsung dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti kerusakan flora dan fauna serta degradasi kualitas tanah di sepanjang jalur pendakian. Untuk itu, penutupan sementara ini dianggap perlu guna menjaga kelestarian alam sekaligus memberi kesempatan bagi alam untuk pulih.

“Sehubungan dengan kondisi cuaca yang ekstrim saat ini dan untuk pemulihan kembali ekosistem hutan pada jalur pendakian gunung salak, selanjutnya dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Balai TNGHS memberlakukan Penutupan Pendakian Gunung Salak pada jalur resmi pendakian pada pintu masuk Cidahu, Pasir Reungit, Cimelati, dan pintu masuk Ajisaka ,” demikian tertulis dalam pengumuman resmi yang diunggah TNGHS.

Jalur Pendakian yang Ditutup

Penutupan pendakian Gunung Salak berlaku pada beberapa pintu masuk utama yang biasa digunakan oleh pendaki, yaitu:

  1. Cidahu
  2. Pasir Reungit
  3. Cimalati
  4. Ajisaka

Keempat jalur ini adalah rute pendakian yang paling banyak dilalui oleh pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Salak. Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, jalur-jalur ini memiliki ekosistem yang sangat penting, termasuk hutan hujan tropis yang kaya akan biodiversitas. TNGHS berharap dengan penutupan sementara, kerusakan pada kawasan hutan di sekitar jalur pendakian dapat diminimalkan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat 11 Desember 2024, Waspada Hujan Lebat di Siang Hari

Dampak Cuaca Ekstrem dan Tindakan Keamanan

Sejak beberapa bulan terakhir, kawasan Gunung Salak telah mengalami cuaca yang tidak menentu, dengan intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang yang dapat berbahaya bagi pendaki. Kondisi ini memicu kekhawatiran terkait keselamatan pendaki, terutama di jalur-jalur yang memiliki medan terjal dan licin. Hujan yang terus-menerus juga meningkatkan potensi longsor di beberapa titik, yang membuat pendakian semakin berisiko.

Pihak TNGHS juga menyatakan bahwa keputusan penutupan ini tidak hanya untuk keselamatan pendaki, tetapi juga untuk mencegah gangguan lebih lanjut terhadap flora dan fauna yang ada di kawasan taman nasional. Beberapa spesies langka yang dilindungi hidup di sekitar jalur pendakian, dan kegiatan pendakian yang tidak terkendali dapat mengganggu ekosistem mereka.

Durasi Penutupan Belum Diketahui

Hingga saat ini, pihak TNGHS belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai durasi pasti penutupan pendakian Gunung Salak. Surat edaran yang dikeluarkan tidak mencantumkan batas waktu penutupan, yang berarti keputusan ini akan bergantung pada evaluasi situasi dan kondisi di lapangan. TNGHS akan terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi lingkungan di kawasan Gunung Salak, serta memberikan informasi terbaru kepada publik melalui media sosial dan saluran komunikasi resmi.

“Penutupan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi kembali dalam waktu yang akan datang. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut jika ada perubahan atau pembukaan kembali jalur pendakian,” ungkap pihak TNGHS.

Langkah TNGHS dalam Pengelolaan Kawasan Taman Nasional

Selain alasan cuaca, TNGHS juga menjelaskan bahwa penutupan ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini semakin populer di kalangan wisatawan dan pendaki, yang tentu saja berdampak pada ekosistem lokal. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan alam sangat diperlukan, termasuk dengan membatasi jumlah pengunjung sementara waktu.

Balai TNGHS berharap, dengan pengelolaan yang lebih ketat dan kesadaran dari pengunjung, Gunung Salak dapat tetap menjadi kawasan konservasi yang aman dan lestari bagi generasi mendatang. TNGHS juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pendaki, dan pihak terkait dalam menjaga kelestarian alam.

Himbauan untuk Pendaki

Bagi para pendaki yang telah merencanakan untuk mendaki Gunung Salak dalam waktu dekat, pihak TNGHS menghimbau agar menunda rencana pendakian dan mengikuti informasi resmi terkait pembukaan kembali jalur pendakian. TNGHS juga menyarankan pendaki untuk memilih destinasi lain yang aman dan sudah dibuka untuk umum.

Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali jalur pendakian atau hal-hal terkait lainnya, dapat mengunjungi akun Instagram resmi @btn_gn_halimunsalak atau menghubungi langsung pihak pengelola TNGHS.

Penutupan jalur pendakian Gunung Salak ini merupakan langkah yang diambil demi keselamatan pengunjung dan kelestarian alam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. TNGHS mengimbau seluruh pihak untuk mendukung keputusan ini dan menunggu informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali jalur pendakian.

Dengan adanya penutupan sementara ini, diharapkan Gunung Salak dapat pulih dan kembali menjadi destinasi yang aman, nyaman, dan lestari bagi pendaki dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alamnya di masa depan.

Baca Juga: 6 Cara Alami Menaikan Trombosit pada Pengidap Demam Berdarah

Sumber : btn_gn_halimunsalak

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola31 Januari 2025, 16:30 WIB

Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs Persita Tangerang: Misi 3 Poin Bajol Ijo!

Persebaya Surabaya vs Persita Tangerang akan tersaji dalam lanjutan Liga 1 2024/2025, berikut link live streamingnya.
Persebaya Surabaya vs Persita Tangerang akan tersaji dalam lanjutan Liga 1 2024/2025, berikut link live streamingnya. (Sumber : X/@persebayaupdate/@Persitajuara).
Sukabumi31 Januari 2025, 16:28 WIB

Gedung MTs di Cidadap Sukabumi Memprihatinkan, Keselamatan Siswa Terancam

Atap, plafon, dinding, dan lantai, hancur dan yang berisiko membahayakan keselamatan para siswa.
Kondisi ruang kelas bangunan MTS Salman Sarif Hidayatullah, Kampung Cikidang RT 01 RW 04, Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi (Sumber: dok sekolah)
Food & Travel31 Januari 2025, 16:00 WIB

Taman Purbakala Cipari, Wisata Situs Bersejarah di Kuningan Jawa Barat

Taman Purbakala Cipari terletak di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Taman Purbakala Cipari, Wisata Situs Bersejarah di Kuningan Jawa Barat. Foto: IG/@tamanpurbakalacipari
Aplikasi31 Januari 2025, 15:30 WIB

Qwen 2.5, Alibaba Luncurkan Model AI Baru Saingan DeepSeek dan ChatGPT

Alibaba resmi meluncurkan Qwen2.5-VL, model bahasa AI barunya untuk menyaingi DeepSeek dan ChatGPT hingga Gemini.
Ilustrasi. Model AI buatan Alibaba Qwen 2.5. (Sumber : Pexels/SylvainCls)
Keuangan31 Januari 2025, 15:07 WIB

LHKPN Raffi Ahmad Rp 1,03 Triliun, Punya Rolls Royce hingga Lamborghini

Raffi Ahmad memiliki 45 tanah dan bangunan.
Raffi Ahmad. | Foto: Instagram/@raffinagita1717
Inspirasi31 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Admin di Salah Satu Tempat Wisata Sukabumi, Cek Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Admin di Salah Satu Tempat Wisata Sukabumi, Cek Kualifikasinya! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Jawa Barat31 Januari 2025, 14:49 WIB

Jangan Lupa! Dari Sukabumi 05.10 WIB, 1 Februari KA Pangrango Layani 8 Perjalanan per Hari

KA Lokal Pangrango menempuh waktu satu jam 45 menit.
KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor. | Foto: Unplash/Haidan
Keuangan31 Januari 2025, 14:37 WIB

Prabowo Mau Efisien, FITRA: Harusnya Anggaran Mobil Dinas dan Renovasi Rumah Pejabat Dipangkas

Kebijakan ini masih belum menyentuh banyak sektor lain.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-60 Partai Golkar yang digelar di SICC, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).| Foto: BPMI Setpres
Bola31 Januari 2025, 14:30 WIB

Link Live Streaming Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persik Kediri vs Barito Putera yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada Jumat (31/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Streaming Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1 di Aplikasi Vidio. (Sumber : Vidio)
Cek Fakta31 Januari 2025, 14:15 WIB

Cek Fakta: Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 Kali

Benarkah Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 kali? Cek faktanya!
Cek Fakta: Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 Kali (Sumber : Istimewa)