SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah destinasi wisata alam di kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) yang dikelola Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi ditutup sementara.
Hal itu diakibatkan sejumlah lokasi wisata di Geopark Ciletuh itu terdampak cukup parah oleh bencana alam berupa longsor dan banjir.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi mengatakan, penutupan sementara ini dilakukan sampai aksesbilitas di lokasi wisata tersebut bisa teratasi.
"Untuk sementara ini, yang terdeteksi terdampak adalah Curug Cimarinjung, Curug Sodong, Pantai Palangpang, Curug Cikaso dan kawasan Mandrajaya. Semua ditutup sementara karena terkena longsor dan banjir," ujar Sendi, Senin (9/12/2024).
Selain itu, Sendi juga menjelaskan bahwa meluapnya Sungai Cikaso menyebabkan genangan air yang meluas hingga ke permukiman warga. Hal ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat.
"Kondisi ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat sekitar. Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu pemulihan," ungkapnya.
Baca Juga: Tanah Retak Menara Pandang Miring: Longsor di Lokasi Wisata Curug Sodong Sukabumi
Ia juga mengungkapkan bahwa selama tiga hari pertama bencana, Dispar bekerja sama dengan tim Balawista dan Ranger CPUGGp untuk mengevakuasi wisatawan yang terjebak di lokasi-lokasi terdampak.
"Kami berupaya untuk membantu mengevakuasi tamu dan wisatawan yang ada di lokasi terdampak, serta berkomunikasi dengan layanan pariwisata terkait penginapan dan transportasi keluar dari wilayah tersebut," kata Sendi.
Dalam tahapan bencana sendiri, Sendi menjelaskan bahwa penanganan kedaruratan dipimpin oleh BPBD, sementara pihaknya dari Dispar mulai memasuki tahapan pemulihan dengan fokus pada citra pariwisata.
"Setelah bencana ini, kami fokus pada pemulihan citra dan memastikan destinasi wisata kembali aman dan siap dikunjungi. Alhamdulillah, destinasi wisata di wilayah utara Sukabumi dan Palabuhanratu masih kondusif," ungkapnya.
"Upaya komunikasi dilakukan dengan bantuan relawan serta pelaku industri kreatif di sektor pariwisata untuk membantu pemulihan, baik bagi pengelola wisata maupun masyarakat," imbuhnya.