SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Sagara di Garut adalah salah satu destinasi wisata alam yang patut dikunjungi saat berada di Kota Dodol ini.
Wilayah Garut memang dikelilingi oleh banyak gunung dan perbukitan yang indah, salah satunya adalah Gunung Sagara.
Dengan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, Gunung Sagara menjadi pilihan ideal bagi pecinta petualangan dan pendakian, terutama dengan jalur yang tidak terlalu sulit.
Pemandangan alam Gunung Sagara tidak kalah menawan dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Garut seperti Papandayan, Cikuray, dan Guntur yang sudah lebih dikenal.
Dari puncak Gunung Sagara, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah Talaga Bodas dengan air berwarna hijau toska yang dikelilingi perbukitan serta Gunung Papandayan di kejauhan.
Selain itu, panorama 360 derajat dari puncak gunung, ditambah pemandangan lautan awan yang memukau, akan membuat siapa pun betah menghabiskan waktu di sini.
Gunung ini terletak di Kampung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lokasinya hanya berjarak sekitar 18 km dari pusat Kota Garut dan dapat dicapai dalam waktu sekitar satu jam menggunakan kendaraan hingga ke basecamp.
Tiket masuk ke Gunung Sagara sebenarnya gratis, tetapi pengunjung harus membayar biaya simaksi sebesar Rp10.000 per orang, serta biaya parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.
Meski tingginya mencapai 2.100 mdpl, jalur pendakian Gunung Sagara tergolong ramah, sehingga cocok untuk pendaki pemula. Namun, ada beberapa titik yang membutuhkan usaha ekstra untuk dilewati.
Gunung Sagara memiliki dua jalur pendakian, yaitu via Tajur dan via Sagara, yang keduanya sudah dilengkapi dengan fasilitas basecamp.
Pendakian melalui jalur Sagara lebih diminati karena waktu tempuhnya lebih singkat dan trek yang lebih mudah dilalui.
Basecamp di jalur Sagara juga menawarkan fasilitas lengkap seperti area parkir, toilet, warung, mushola, dan bahkan homestay.
Menurut cerita, Gunung Sagara disebut sebagai "anak Gunung Kumbang." Namun, ada juga yang menyebut bahwa Gunung Sagara adalah Gunung Kumbang itu sendiri.
Mitos di kalangan masyarakat lokal menyebut nama "Sagara," yang berarti lautan, mencerminkan bahwa gunung ini dapat "menyesatkan" jika didaki dengan niat buruk dan menjadi pelindung jika dengan niat baik.
Ada pula kisah yang menyebutkan bahwa nama Sagara berasal dari legenda yang terkait dengan isi perut gunung ini, yang sebagian besar hutannya masih alami. Hingga kini, sejarah dan asal-usul Gunung Sagara masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.