Kolam Air Panas Batu Kuwung Banten dan Kisah Saudagar Kikir Berubah Jadi Dermawan

Senin 11 November 2024, 17:30 WIB
Pemandian Air Panas Batu Kuwung adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Banten, tepatnya di kaki Gunung Karang. (Sumber : Instagram/@liamalia18).

Pemandian Air Panas Batu Kuwung adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Banten, tepatnya di kaki Gunung Karang. (Sumber : Instagram/@liamalia18).

SUKABUMIUPDATE.com - Pemandian Air Panas Batu Kuwung adalah objek wisata yang berada di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Batu Kuwung, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Tempat ini terletak sekitar 35 km di selatan Kota Serang. Suhu air panas di sini berkisar antara 70-80 derajat Celcius dan mengandung yodium serta kalsium, tanpa kandungan sulfur.

Harga tiket masuk Pemandian Batu Kuwung cukup terjangkau, dengan tarif untuk anak-anak sebesar Rp10.000 dan dewasa Rp15.000.

Batu Kuwung menjadi destinasi sempurna untuk relaksasi dan peremajaan tubuh. Dengan pemandangan alam yang menawan dan manfaat kesehatan dari air panasnya, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Banten.

Nama Batu Kuwung berasal dari sumber air panas yang mengalir dari sebuah batu cekung (kuwung). Menurut legenda, tempat ini pernah menjadi tempat seorang saudagar yang melakukan pertapaan untuk menghilangkan kutukan dan sifat jahatnya.

Dahulu, konon seorang saudagar jahat mengalami kelumpuhan pada kakinya akibat kutukan. Kakinya pulih setelah berendam di kolam air panas yang bersumber dari batu tempat ia bertapa.

Batu Kuwung konon tempat munculnya air panas ketika Suadagar tersebut bertapa. | Instagram/@funtasticserang.Batu Kuwung konon tempat munculnya air panas ketika Suadagar tersebut bertapa. | Instagram/@funtasticserang.

Dikutip dari laman Dongeng Kamikamu, diceritakan bahwa dulu ada seorang saudagar kaya yang memiliki tanah luas dan kekayaan berlimpah serta disegani masyarakat.

Namun, kekayaannya diperoleh dengan cara licik, yakni dengan memberikan pinjaman berbunga tinggi kepada petani. Para petani yang tidak mampu membayar hutang akhirnya terpaksa menyerahkan tanah mereka kepada saudagar.

Tidak lama kemudian, saudagar tersebut diangkat menjadi kepala desa. Namun, bukannya memakmurkan warganya, ia malah menindas mereka. Ia menyalahgunakan jabatannya dengan memberlakukan pajak tinggi, menjadi sangat sombong dengan kekayaan dan kekuasaan yang ia miliki.

Seorang saudagar kaya di desa tersebut tidak hanya terkenal sombong, tetapi juga pelit. Dia enggan membantu warga yang kesulitan dan lebih suka menghambur-hamburkan uangnya untuk hidup mewah. 

Dia bahkan menolak menikah, berpikir bahwa keluarga hanya akan menghabiskan uangnya. Akibat sifatnya ini, warga menjadi benci kepadanya. Sadar akan kebencian warga, saudagar tersebut menyewa pengawal pribadi agar tidak ada yang mengganggunya.

Kesombongannya ini akhirnya terdengar oleh seorang sakti mandraguna yang berniat memberinya pelajaran. Suatu hari, orang sakti itu menyamar sebagai pengemis pincang dan meminta bantuan kepada saudagar

Namun, bukannya ditolong, pengemis itu malah didorong dan dihina oleh pengawal sang saudagar. Sebelum pergi, pengemis tersebut memperingatkan saudagar bahwa dia akan menerima balasan atas sifat buruknya.

Keesokan harinya, saudagar itu mendapati kakinya lumpuh. Semua tabib yang dipanggil untuk mengobatinya gagal, membuatnya panik. Saudagar pun mengadakan sayembara, berjanji memberikan sebagian hartanya bagi siapa saja yang bisa menyembuhkannya. Berita ini menyebar luas, dan sang pengemis yang sakti pun ikut datang.

Saat tiba gilirannya, pengemis sakti tersebut mengatakan bahwa penyakit sang saudagar disebabkan oleh kesombongan dan kekikirannya. Untuk sembuh, saudagar harus memenuhi tiga syarat: mengubah sifat buruknya, bertapa di kaki Gunung Karang selama 7 hari tanpa makan dan minum, dan menyerahkan setengah hartanya kepada orang miskin.

Saudagar menerima syarat-syarat itu. Dengan bantuan pengawalnya, ia dibawa ke kaki Gunung Karang. Sesampainya di sana, meski pengawalnya sudah kelelahan, saudagar tetap melanjutkan pertapaannya seorang diri di atas batu cekung.

Setelah bertapa selama 7 hari dan menghadapi berbagai godaan, muncul air panas dari batu tempatnya bertapa, membentuk kolam kecil. Dia segera berendam di kolam tersebut, dan ajaibnya, kakinya sembuh. Saudagar pun bersyukur atas kesembuhannya dan berubah menjadi dermawan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi