GCS 2024, Bupati Sukabumi Soroti Hutan Mangrove di Pantai Cikadal

Sabtu 09 November 2024, 13:56 WIB
Bupati Sukabumi, Dandim, anggota DPRD, Kadis Pariwisata dan Kades Mandrajaya usai pembukaan Geopark Ciletuh Spektakuler 2024 (Sumber: su/ragil)

Bupati Sukabumi, Dandim, anggota DPRD, Kadis Pariwisata dan Kades Mandrajaya usai pembukaan Geopark Ciletuh Spektakuler 2024 (Sumber: su/ragil)

SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan hutan mangrove Pantai Cikadal, di Desa Mandrajaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi tak hanya dilestarikan tapi diperluas. Bupati Sukabumi Marwan Hamami, menyebut hutan mangrove di kawasan tersebut menjadi icon kelestarian, mitigasi bencana sekaligus pariwisata hijau di kawasan Geopark Ciletuh yang menjadi perhatian dunia.

Hal ini disampaikan Bupati Marwan usai membuka event pariwisata Geopark Ciletuh Spektakuler ke 2 di Pantai Cikadal, Sabtu 9/11/2024. Hadir juga anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana, Dinas Pariwisata, Bapenda, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Ciemas, serta kepala desa se Kecamatan Ciemas, Kades se Kalibunder, Kades se Surade.

Bupati Sukabumi, pelaksanaan event GCS ke 2 dan berharap akan terus berlanjut di masa mendatang. Salah satu alasannya, karena diperlukan event-event berorientasi hiburan untuk menggaet wisatawan masuk ke kawasan Geopark Ciletuh.

Baca Juga: Hormati Gunawan, Warga Sadbor Sukabumi Pilih Rehat Cari Cuan di Medsos Meski Tak Dilarang

"Event seperti ini harus tetap ada, dan bisa dilaksanakan setiap tahun, tentunya harus juga ada kepedulian dan dukungan dari berbagai elemen," tuturnya.

Marwan menyoroti potensi wisata Pantai Cikadal, khususnya keberadaan hutan mangrove sebagai spot kelestarian lingkungan pesisir Kabupaten Sukabumi. Hutan mangrove Pantai adalah satu satu Biosfer pendukung ekosistem kawasan Geopark Ciletuh.

Dia berharap ada pengembangan perluasan hutan mangrove. "Salah satu potensi di Pantai Cikadal, adalah adanya hutan mangrove, kedepan hutan mangrove bisa lebih diperluas. Kedepannya semoga anggaran untuk memajukan infrastruktur kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, bisa kembali dilanjutkan," ucapnya.

Baca Juga: 6 Rutinitas Pagi yang Sebaiknya Dilakukan Penderita Penyakit Jantung Koroner

"Terpenting untuk memajukan wisata adanya kemauan dari warga dan Pemdesnya. Juga pelayanan terhadap pengunjung," tuturnya.

Dari pantauan Sukabumiupdate.com, berbagai kegiatan dipentaskan dalam event Geopark Ciletuh Spektakuler ke 2, di Pantai Cikadal Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Selain pentas kesenian, ketangkasan domba, adu layang-layang, pengobatan gratis, pelayanan adminduk, juga penanaman pohon mangrove.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)