SUKABUMIUPDATE.com - Banyak destinasi wisata di Banten yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Para pengunjung yang datang bukan hanya dari sekitar Banten, tetapi juga dari luar negeri.
Banten menjadi salah satu wilayah yang sering dikunjungi turis asing di Indonesia. Mereka datang tidak hanya untuk menikmati wisata alam, tetapi juga untuk mempelajari dan menambah wawasan.
Berikut adalah beberapa destinasi wisata bersejarah di Banten yang menarik untuk dikunjungi:
Ketika membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Banten adalah salah satu tempat yang memiliki peran penting.
Banten pernah menjadi markas strategis bagi penjajah untuk melancarkan serangan ke titik-titik penting Indonesia, karena letaknya yang dekat dengan pusat pemerintahan Indonesia saat itu.
Pada masa perjuangan, banyak peristiwa pemberontakan terjadi di Banten, termasuk pada 10 Oktober 1945 saat rakyat merebut markas Kempetai di sebelah barat Alun-Alun Serang.
Perebutan markas ini adalah momen penting dalam sejarah militer Indonesia karena pasukan Kempetai dikenal sebagai pasukan elit Jepang.
Gedung Juang 45 berlokasi di Jalan Ki Mas Jong, Serang. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai markas Kempetai. Setelah Jepang kalah, gedung ini diambil alih oleh Badan Keamanan Rakyat.
Para pejuang Banten berhasil menduduki markas Kempetai. Bangunan markas ini terdiri dari tiga bangunan utama, dan hingga kini hanya satu yang tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan arsitektur bergaya Indis.
Masjid Agung Banten adalah destinasi wisata religi sekaligus tempat bersejarah di Banten yang memiliki nilai historis tinggi.
Masjid ini didirikan pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hasanudin, Sultan pertama Kesultanan Banten, yang juga putra Sunan Gunung Jati dari Cirebon.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat pergerakan rakyat Banten. Pada masanya, menara di masjid tersebut digunakan untuk mengumandangkan adzan dan menyimpan senjata.
Saat ini, menara tersebut telah berubah fungsi menjadi tempat gardu pandang untuk melihat pemandangan di sekitar masjid.
Benteng ini dirancang oleh Hendrick Lucaszoon Cardeel dan diberi nama sesuai dengan Gubernur VOC, Cornelis Jansz Speelman. Benteng ini berdiri sebagai simbol kekuasaan kolonial Belanda pada masa pemerintahan Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar, atau yang dikenal sebagai Sultan Haji.
Sultan Haji, putra dari Sultan Ageng Tirtayasa, berbeda sikap dengan ayahnya karena lebih mudah dipengaruhi Belanda, berlawanan dengan ayahnya yang tegas dalam kebijakan politik.
Benteng Speelwijk memiliki empat bastion, lubang meriam, ruang jaga, basement untuk penyimpanan logistik, dan tempat tambatan perahu. Benteng ini juga dilengkapi parit yang mengelilinginya, berfungsi sebagai perlindungan luar dengan ketebalan antara 1,5 hingga 2 meter.
Di dalam benteng ini terdapat bastion dan sebuah menara pengawas. Di bawah bastion terdapat ruangan penyimpanan mesiu.
Itulah 3 wisata bersejarah di Banten yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Tanah Para Jawara.