SUKABUMIUPDATE.com - Keraton Kanoman di Cirebon adalah salah satu tempat wisata sejarah yang menarik di Jawa Barat.
Keraton Kanoman di Cirebon adalah pusat kebudayaan dan masih aktif menyelenggarakan upacara adat. Pengunjung bisa menikmati arsitektur bangunan yang menggabungkan gaya Jawa, Sunda, dan Islam, serta melihat koleksi benda antik dan kereta kencana kuno.
Hal ini memperkuat Cirebon sebagai destinasi wisata Jawa Barat yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner khas yang memikat. Maka tak heran, Keraton Kanoman menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati sejarah dan budaya Cirebon.
Baca Juga: Mengenal Torsade de Pointes, Kondisi yang Bisa Memicu Henti Jantung
Sejarah Keraton Kanoman Cirebon
Keraton Kanoman didirikan pada tahun 1678 oleh Sultan Anom I, Pangeran Mohamad Badrudin atau Pangeran Kertawijaya. Keraton Kanoman terletak di Jalan Kanoman No. 40, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Daya Tarik Keraton Kanoman Cirebon
- Arsitektur Klasik: Keraton Kanoman Cirebon terkenal dengan arsitektur klasik dan bangunan-bangunan bersejarah yang megah.
- Koleksi Bersejarah: Di dalam kompleks keraton terdapat museum yang menampilkan berbagai koleksi benda bersejarah.
- Tradisi Budaya: Keraton Kanoman masih mempertahankan tradisi budaya dan upacara yang khas.
Fasilitas Keraton Kanoman Cirebon
Wisatawan dapat mengunjungi museum di dalam kompleks keraton untuk melihat koleksi benda bersejarah.
Ada masjid di dalam kompleks keraton yang menampilkan arsitektur tradisional. Serta tersedia pula kios yang menjual cendera mata khas Cirebon juga tersedia di sekitar keraton.
Keraton Kanoman Cirebon buka setiap hari dari pukul 09:00 hingga 17:00 WIB.
Untuk masuk ke area utama Keraton Kanoman Cirebon tidak dikenakan biaya, namun untuk masuk ke area museum, dikenakan biaya tiket sebesar Rp10.000 untuk pelajar, Rp 15.000 untuk umum dan Rp 20.000 untuk turis asing.
Baca Juga: Niacinamide untuk Flek Hitam, 6 Manfaat dan Rekomendasi Skincare yang Digunakan
Sebagai informasi, Keraton Kacirebonan kerap melaksanakan beberapa acara adat seperti 1 sura, maulidan, panjang jimat, grebeg syawal dan raya agung setiap tahunnya.
Sumber: Berbagai Sumber.