Mengenal Ubi Cilembu, Makanan Khas Sumedang yang Manis dan Legit

Rabu 06 November 2024, 13:00 WIB
Ubi cilembu memiliki bentuk yang cenderung panjang, berkulit gading, dan berurat. (Sumber : Instagram/@hypermartkediri.).

Ubi cilembu memiliki bentuk yang cenderung panjang, berkulit gading, dan berurat. (Sumber : Instagram/@hypermartkediri.).

SUKABUMIUPDATE.com - Ubi cilembu, dengan rasa manisnya yang unik dan teksturnya yang lembut, telah menjadi primadona bagi pecinta kuliner nusantara. Ubi jalar varietas lokal asal Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat ini memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dari ubi jalar lainnya.

Ubi Cilembu merupakan varietas ubi jalar yang kaya akan karbohidrat, menjadikannya sumber energi penting. Selain karbohidrat, ubi ini juga mengandung berbagai vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan), dan serat seperti pektin, selulosa, dan hemiselulosa.

Beberapa varietas ubi jalar yang populer di Indonesia meliputi Daya, Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Cangkuang, dan Sewu. Varietas Cilembu sendiri diperkenalkan pada tahun 2001 dan berasal dari daerah Sumedang. Setiap varietas memiliki cita rasa khasnya masing-masing.

Ubi Cilembu adalah produk pertanian andalan Kabupaten Sumedang, khususnya di daerah seperti Cilembu, Cadas, Pangeran, dan Sumedang. Ciri khas ubi ini adalah kulitnya yang berwarna gading, panjang, dan berurat, serta menghasilkan cairan seperti madu saat dipanggang. Rasanya sangat manis dan teksturnya pulen, berbeda dari kebanyakan ubi jalar lainnya.

Manisnya rasa ubi Cilembu lebih terasa bila dipanggang di oven, terutama setelah ubi disimpan selama sekitar satu minggu. Kandungan gula ini memberikan energi tambahan bagi penikmatnya, sehingga cocok disajikan saat sahur atau berbuka puasa.

Di sepanjang kawasan Tanjungsari, Jatinangor, dan Cadas Pangeran, banyak penjual ubi Cilembu yang menawarkan produk mereka di tepi jalan. Ubi Cilembu umumnya dipasarkan dalam bentuk ubi panggang atau oven, setelah disimpan selama 5–7 hari pasca-panen.

Ubi cilembu yang di oven dan mengeluarkan cairan seperti madu. | Screenshot YouTube/ TheHasanVideoUbi cilembu yang di oven dan mengeluarkan cairan seperti madu. | Screenshot YouTube/ TheHasanVideo.

Ubi Cilembu yang siap dipanggang biasanya memiliki tekstur yang lebih lentur saat ditekuk, beratnya menyusut, dan kulitnya mulai berkerut. 

Proses pemanggangan biasanya berlangsung 30–90 menit, tergantung ukuran, sampai ubi lunak dan mengeluarkan cairan gula madu khas yang tidak terdapat pada jenis ubi lain. Hal inilah yang membuat ubi Cilembu istimewa, sehingga sering disebut “umbi si madu.”

Setelah dipanggang, ubi Cilembu dapat bertahan 2–3 hari pada suhu normal, dan bisa lebih awet jika disimpan dalam lemari pendingin serta dipanaskan ulang sebelum dikonsumsi.

Selain disajikan dalam bentuk panggang atau oven, ubi Cilembu juga diolah menjadi beragam produk seperti keripik, tape, dodol, selai, saus, tepung, kue, mie, dan sirup.

Ubi Cilembu memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi menjadi sumber devisa lewat ekspor. Ubi Cilembu asal Sumedang ini telah menembus pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang.

Di Jepang, ubi Cilembu dimanfaatkan untuk pangan tradisional dan diolah menjadi produk seperti etanol, bahan baku kosmetik, dan minuman sake. Industri Jepang menilai ubi Cilembu sebagai bahan baku berkualitas untuk kosmetik dan minuman.

Ubi Madu Cilembu mudah ditangani, tetapi memerlukan penanganan hati-hati agar tidak rusak atau busuk. Dalam kondisi mentah, ubi ini dapat bertahan 3–4 minggu, tetapi perawatan yang baik sangat penting.

Penyimpanan yang ideal dilakukan di ruang terbuka, tidak lembab, dan sebaiknya ubi dialasi kardus atau karung agar tidak langsung menyentuh lantai yang dingin dan lembab, yang bisa merusak kualitasnya.

Sumber: Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumedang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa