SUKABUMIUPDATE.com - Tanjakan Bangangah, yang terletak di Pandeglang, Banten, telah lama menjadi perbincangan hangat karena sejumlah kejadian mistis yang dikaitkan dengannya.
Jalanan yang menanjak tajam dan berkelok-kelok ini sering disebut sebagai "tanjakan maut" karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di sana.
Bagi warga Kabupaten Pandeglang, Banten, nama jalan Banganga sudah cukup dikenal sebagai rute alternatif menuju pantai Carita. Namun sebagian lain menyebut jalan ini sebagai "tanjakan Banganga" karena terdiri dari tanjakan dan turunan yang mengitari Gunung Pulosari.
Nama tanjakan Banganga sering dikaitkan dengan suasana mistis, terutama karena adanya kecelakaan tragis rombongan truk yang membawa siswa sekolah pada Februari 2014, yang memperkuat aura angker di jalan tersebut.
Kisahnya kala itu sebuah mobil truk yang mengangkut 62 lebih siswa dari SMK Pandeglang yang hendak melakukan kemah pramuka terguling.
Kecelakaan maut itu menewaskan enam orang penumpang, empat diantaranya siswa dan dua orang awak truk. Sementara korban lain selamat namun harus menjalani perawatan serius di rumah sakit.
Ilustrasi - Misteri makhluk astral yang selalu menganggu di Tanjakan Bangangah
Beberapa pengemudi mengaku mencium aroma melati yang aneh saat melewati tanjakan ini, menambah kesan mistis di daerah tersebut.
Pengemudi yang melintasi jalan ini juga sering melaporkan melihat sosok hitam besar yang muncul di sekitar jalan dan kadang-kadang mengganggu pengendara.
Selain penampakan, suara jeritan yang mengerikan juga sering terdengar tanpa sumber yang jelas, menambah kesan horor pada tanjakan ini.
Kejadian kecelakaan yang sering terjadi di tanjakan ini sering dikaitkan dengan campur tangan makhluk gaib, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai tanjakan maut.
Tanjakan ini panjangnya sekitar 500 meter dengan kemiringan mendekati 50 derajat dan hingga kini dikenal memiliki aura mistis yang kuat.
Beberapa mitos lokal menyebutkan bahwa tanjakan ini dihuni oleh banyak makhluk halus yang diyakini mencari korban atau "tumbal."
Kisah tentang kehadiran makhluk astral ini berkaitan dengan lokasinya yang dekat dengan Gunung Pulosari, yang diyakini sebagai pusat kerajaan jin.
Warga setempat menyatakan bahwa siapa pun yang melewati jalan ini pada malam hari kemungkinan besar akan mengalami gangguan mistis.
Diyakini bahwa para penghuni gaib di jalur ini merupakan bagian dari aktivitas kerajaan jin di Gunung Pulosari, yang menjaga wilayah kekuasaannya, dan jalan Banganga dianggap sebagai tempat pesugihan untuk makhluk gaib yang mencari tumbal.
Pada siang hari pun, penampilan jalan ini cukup menyeramkan, dengan pepohonan lebat yang membuat pengemudi harus sangat berhati-hati.
Pemeriksaan kendaraan sebelum melintasi tanjakan ini sangat disarankan sebagai langkah antisipasi menghadapi jalur yang menantang ini.