SUKABUMIUPDATE.com - Kedai Minum Rempah Indonesia atau MRI di Bandung merupakan tempat yang menjual minuman sehat berbasis rempah-rempah tradisional dengan gaya kekinian. Kedai Minum Rempah Indonesia didirikan pada tahun 2021 dan telah memiliki beberapa cabang di Bandung, seperti di Cibaduyut, Gegerkalong, Dipatiukur, dan Antapani.
Konsep Kedai MRI Bandung adalah menghadirkan minuman rempah yang lebih bisa diterima oleh anak muda, tanpa rasa pahit yang biasanya diasosiasikan dengan jamu tradisional. Penyajian rempah seperti ini lebih disukai oleh anak-anak muda dan remaja.
Kedai Minum Rempah Indonesia menawarkan lebih dari 25 jenis rempah, termasuk jahe, kunyit, kencur, temulawak, dan banyak lagi, yang diolah secara langsung, bukan dalam bentuk bubuk.
Baca Juga: Perjanjian Linggarjati Kuningan: Kedaulatan Jawa, Sumatera & Madura dalam Sejarah
Minuman rempah di MRI Bandung dibagi menjadi beberapa kategori, seperti imun booster dan mood booster, dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp13.000 hingga Rp19.000 per gelas.
Minuman yang cukup best seller di Kedai MRI Bandung yaitu kunyit booster dan es bunga telang. Dua minuman rempah ini sangat populer karena rasanya yang lezat dan manfaat kesehatannya.
Sebagai informasi, berikut sejumlah Lokasi Kedai Minum Rempah Indonesia di Kota Bandung:
- Minum Rempah Indonesia Cibaduyut di Jalan Cibaduyut No.263, Cibaduyut Kidul, Kec. Bojongloa Kidul
- Outlet Minum Rempah Indonesia Geger Kalong di Jalan Gegerkalong Girang No.43, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
- Outlet Minum Rempah Indonesia Dipatiukur di Jalan Dipatiukur No 62A.
- Outlet Minum Rempah Indonesia Antapani di Jalan Purwakarta No 63.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram resmi Minum Rempah Indonesia dengan username @minumrempahindonesia.
Kedai Minum Rempah Indonesia sudah berusia sekitar 3 tahun, sejak dibuka pada 4 Juli 2021. Melansir laman resmi Humas Kota Bandung, Pemilik Minum Rempah Indonesia, Desti Nopianti mengungkapkan, kedai MRI bermula dari kondisi anak muda yang cepat masuk angin hingga mudah ngantuk alias 'jompo'.
"Berawal dari kita sebagai anak muda yang jompoan. Pergi sebentar masuk angin, kerja dikit, siang-siang ngantukan. Kita pernah nyobain minuman rempah tapi masih dikemas tradisional, itu jadi inspirasi kita," ungkap Desti Nopianti, dikutip dari bandung.go.id, Selasa (22/10/2024).
"Akhirnya kita kembangkan di Bandung, buat outlet minuman rempah kekinian seperti sekarang ini, minuman sehat gak perlu pahit," imbuhnya.
Baca Juga: Perjanjian Renville, Meredam Konflik Indonesia Belanda di Atas Kapal Pelabuhan Jakarta