SUKABUMIUPDATE.com - Makanan tradisional Sunda berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat dan terkenal dengan cita rasa yang segar, sederhana, dan menggunakan bahan-bahan alami.
Kini, beberapa makanan tradisional Sunda mulai jarang ditemukan. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor seperti perubahan gaya hidup, urbanisasi, dan kurangnya regenerasi dalam memasak hidangan-hidangan tradisional di kalangan generasi muda.
Berikut beberapa makanan tradisional Jawa Barat yang kini mulai langka, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Baca Juga: Sama-sama "Like Earth", Kenapa Hari Jadi Kabupaten dan Kota Sukabumi Berbeda?
Makanan Tradisional Sunda yang Mulai Jarang Ditemukan
Doclang adalah makanan legendaris dari Bogor yang berupa lontong yang disajikan dengan bumbu kacang. Meskipun masih bisa ditemukan, makanan ini semakin jarang muncul di daerah perkotaan dan hanya tersedia di warung-warung tertentu.
Penjual Doclang di Bogor sudah mulai langka. Transisi cara penjualan juga bergeser dari semula dijajakan dengan cara dipikul dan berkeliling, kini berubah dengan menggunakan gerobak
2. Geco (Tauge dan Tauco) Cianjur
Geco adalah makanan khas dari Cianjur yang terdiri dari tauge dan tauco khas Cianjur. Rasa khas tauco Cianjur yang kuat membuatnya unik, namun semakin jarang dijual.
Geco memiliki citarasa gurih, sedikit asam hasil dari fermentasi tauco.
Baca Juga: Jangan Banyak Gaya! Ini 10 Prinsip Financial Independence yang Bisa Diterapkan
3. Cimplung Khas Sunda
Cimplung adalah camilan tradisional yang terbuat dari ketela, singkong, atau sukun, atau umbi lain. Bahan Cimplung ini direbus hingga empuk bersama air yg telah ditambahkan gula merah dan pandan.
Uniknya, waktu memasak Cimplung cukup memakan waktu berjam-jam agar ketela menjadi empuk, dan rebusan air gula merah berubah lengket.
Cimplung biasanya ditemukan di daerah pedesaan, sebab kini cukup sulit ditemukan di kota.
4. Colenak Bandung
Kudapan Sunda bernama Colenak, singkatan dari cocol enak, ini berasal dari Bandung yang dikenalkan oleh Aki Murdi sekitar tahun 1930. Colenak merupakan makanan tradisional dari peuyeum yang dibakar, kemudian dicocol dengan saus gula melah cair yang dicampur serutan kelapa.
Kadedemes adalah makanan tradisional yang terbuat dari kulit singkong sebagai bahan utama. Kulit singkong dioseng dengan bumbu sederhana.
Makanan khas Sumedang Jawa Barat ini adalah contoh betapa Sunda menghargai bahan makanan lokal. Sayangnya, sekarang Kadedemes hampir tidak pernah terlihat lagi di rumah makan, meskipun masih ada beberapa yang menjualnya.
Oseng-oseng kulit singkong jarang ditemukan karena adanya perubahangaya hidup serta preferensi makanan. Ditambah dengan kurangnya minat untuk menjadi penerus tradisi kuliner.
Padahal, pelestarian makanan tradisional sangat penting agar kekayaan kuliner Sunda, khususnya Jawa Barat tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.