SUKABUMIUPDATE.com - Musim kemarau di wilayah Sukabumi selatan berdampak pada sejumlah objek wisata alam air terjun. Salah satunya adalah Curug Cimarinjung di Kampung Ciporeang, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Spot setinggi sekitar 97 meter ini mengalami penurunan debit air.
Meski begitu, air masih mengalir dengar latar belakang batuan indah pada dinding curug yang berada di zona inti Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp). Sebagai informasi, kawasan CPUGGp tersebar di delapan kecamatan yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap, dan Surade.
Memiliki sumber air dari berbagai aliran sungai di Simpenan dan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Curug Cimarinjung menjadi salah satu tujuan menarik bagi wisatawan. Tempat ini juga tidak terlalu jauh dari Pantai Palangpang. Pantauan beberapa waktu lalu, air yang bersih terlihat masih mengalir di balik tebing batuan.
Baca Juga: Ekspedisi Canyoneering, Kenalkan Potensi Wisata Alam Baru di Jampangtengah Sukabumi
Deni, warga Kecamatan Ciracap, bersama istri dan anak perempuannya menyempatkan mampir ke Curug Cimarinjung sehabis berkegiatan di Desa Ciemas. "Ada kegiatan baksos di Desa Ciemas, pulangnya mampir dulu ke sini," kata dia di Curug Cimarinjung kepada sukabumiupdate.com, Senin, 23 September 2024.
Deni bersama keluarga mengabadikan kunjungannya dengan berfoto berlatar belakang air terjun dan batuan. "Batunya unik-unik, airnya meski kecil, tapi jernih dan bersih," ujarnya.
Menurut informasi dari pengelola Curug Cimarinjung, hulu curug ini berada di Gunung Hanjuang Kiaradua, Kecamatan Simpenan. Curug Cimarinjung menjadi muara beberapa sungai di Ciemas dan Simpenan seperti Cihaur, Ganitri, Cicurug, Cigembong, dan Cibatu. Sejumlah sungai tersebut mengalir ke Sungai Cimarinjung.
Penurunan debit air juga tidak mengganggu aktivitas petani di sekitar curug yakni di Kampung Cimarinjung, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Bahkan mereka mulai melakukan tanam padi yang ketiga kali.