SUKABUMIUPDATE.com - Danau Lido, merupakan salah satu dari sekian banyak danau di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menjadi destinasi favorit wisatawan lokal.
Danau Lido adalah sebuah danau buatan yang terletak di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jarak lokasi ini berkisar 70 km dari Jakarta dengan waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 2 jam.
Dengan luas mencapai 1.700 hektar dan dikelilingi oleh pegunungan yang menawan, danau ini menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dan menyegarkan.
Keindahan alamnya yang memesona, udara sejuk, dan berbagai aktivitas menarik menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Keindahan alamnya yang mempesona, ditambah dengan berbagai aktivitas menarik, membuat danau ini menjadi tujuan wisata favorit banyak orang.
Ada banyak aktivitas seru yang bisa di lakukan di Danau Lido, mulai dari bersepeda santai di sekitar danau, memancing ikan, hingga bermain perahu. Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, Danau Lido menyediakan berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, dan taman bermain.
Harga tiket masuk Danau Lido sangat terjangkau yakni Rp5.000 per orang, sehingga pengunjung bisa mengajak keluarga atau teman untuk menikmati keindahan alamnya tanpa perlu khawatir mengeluarkan biaya yang besar.
Misteri Buaya Putih dan Ular Naga
Meskipun banyak dikunjungi wisatawan, Danau Lido ternyata menyimpan cerita mistis yang dipercaya oleh warga setempat. Konon, danau ini dijaga oleh seekor ular naga dan buaya putih.
Masyarakat sekitar meyakini bahwa danau tersebut dihuni oleh makhluk mistis seperti ular naga berukuran besar dan buaya putih yang sewaktu-waktu menampakan diri di permukaan danau.
Menurut cerita yang beredar, penampakan ular naga raksasa dan buaya putih seringkali menghantui danau ini saat masyarakat sedang memancing. Dikisahkan juga bahwa naga itu kerap muncul dari kedalaman danau, terutama saat malam 1 Suro dan malam-malam bulan purnama.
Dibuat Pada Zaman Belanda
Wisata danau Lido dibuat pada zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1898. Ketika itu mereka sedang membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi, dan tempat tersebut menjadi peristirahatan bagi para pejabat tinggi dan pemilik perkebunan yang terlibat dalam proyek tersebut.
Danau Lido terbentuk dari hasil aliran sungai dan mata air alami yang dibendung. Konon, bendungan tersebut awalnya terbuat dari kaca yang sangat tebal, namun kini sudah tertimbun oleh tanah di wilayah Kampung Tambakan.
Danau Lido, dengan panorama alamnya yang menakjubkan, menjadi permata tersembunyi di antara lembah Cijeruk dan Cigombong. Keindahannya semakin lengkap dengan keberadaan air terjun Curug Cikaweni.
Dibuka Tahun 1940 dan Dikunjungi Ratu Wilhelmina
Kawasan ini baru bisa diakses oleh publik pada tahun 1940, setelah Ratu Wilhelmina mengunjungi dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Saat itu, sebuah restoran pertama kali dibuka untuk melengkapi fasilitas wisata sekaligus menyambut kedatangan sang ratu. Restoran tersebut kini dikenal sebagai Oranje Lido.
Presiden Soekarno Menulis Buku Berjudul Sarinah di Lido
Selain Ratu Wilhelmina, Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, juga sering beristirahat di kawasan ini. Menurut beberapa sumber, di tempat inilah Soekarno menulis salah satu karya terkenalnya, "Sarinah," sebuah buku yang menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang menjadi inspirasinya.