SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Mandala Ratu di Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi kini memiliki spot wisata terbaru bernama Kampung Nelayan Maju (Kalaju) Mandalaratu.
Masyarakat maupun wisatawan yang mengunjungi wajah baru pantai selatan Sukabumi ini ditawarkan panorama alam laut selatan berpasir putih bersih yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti Gazebo, toilet, kios waserda (warung serba ada), spot-spot foto Instagramable hingga gedung edukasi dan informasi.
Informasi yang dihimpun, Kalaju Mandalaratu ini hasil penataan dari Pemerintah desa Cipeundeuy sejak akhir tahun 2023 dan tahap awalnya baru rampung di bulan Agustus 2024 ini.
Kepala Desa Cipeundeuy, Anwar As'adi mengatakan, Kalaju Mandalaratu berlokasi dekat dengan Situ Cikalapa atau Situ Habibi, sehingga memiliki konsep wisata terintegrasi antara pantai, danau atau situ dan agrowisata.
"Juga mengangkat potensi lokal yang ada di sekitar wilayah Pantai Mandala Ratu, seperti rumput laut dan lobster," kata Kades yang akrab disapa Bakang tersebut kepada sukabumiupdate.com, Selasa (20/8/2024).
Baca Juga: Pantai Ratumandala, Keindahan Tersembunyi di Selatan Kabupaten Sukabumi
"Untuk Situ Habibi sendiri, kami memang sudah pasang peringatan tidak boleh turun ke air. Dan kedepannya perlu ada musyawarah dengan pemilik, untuk keamanan dan kenyamanan, karena di sana ada buaya," tambahnya.
Menurut Bakang, rencana kedepannya Kalaju Mandalaratu ini akan terus ditata untuk mengembangkan semua potensi yang berada di kawasan tersebut.
"Ini baru tahap awal, dan banyak potensi yang akan terus dikembangkan. Seperti lahan pesawahan ada 4 hektar untuk dijadikan kawasan Agro Padi Ketan untuk mensuplai UKM Opak Jampang," kata dia.
"Kemudian terdapat lahan 1 hektar untuk membangun bumi perkemahan dan ada muara untuk Wisata Wahana Air," sambungnya.
Untuk menuju ke lokasi Kalaju Mandalaratu, patokannya Kantor Desa Cipeundeuy yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Kantor Kecamatan Surade. Sedangkan dari kantor Desa Cipendeuy menuju Pantai Ratumandala sekitar enam kilometer dengan jalan separuh beraspal separuh lagi batu. Setelah memasuki lokasi, pengunjung tak dikenakan tarif alias gratis.
"Masih gratis, yang penting jaga kebersihan. Kedepannya ada tiket, yang pasti merakyat," tandasnya.