SUKABUMIUPDATE.com - Curug Awang yang berada zona inti Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi, tepatnya di Kampung Cigaok RT 04/01 Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas memiliki panorama pemandangan eksotis yang dipadukan dengan hijaunya hamparan sawah.
Air terjun yang memiliki ketinggian 40 meter dan airnya dari aliran Sungai Ciletuh itu bahkan sering dibandingkan dengan Air Terjun Niagara (Niagara Fall) di Amerika Serikat karena memiliki kelebaran aliran airnya yang mengagumkan hingga mendapat julukan "Niagara Mini".
Sayangnya, kekinian objek wisata tirta yang sempat hits tersebut kini kondisinya terbengkalai dan memprihatinkan akibat tak ada yang mengelola.
Dari data yang diperoleh sukabumiupdate.com, diareal wisata itu sudah dilakukan penataan. Terdapat area jogging track terbuat dari papan kayu panjang sekitar 100 meter, lebar 2 meter, bahkan sudah ada sejumlah bangunan, namun sudah nampak rusak.
"Disana sudah ada gazebo, joging track, serta toilet yang cukup mewah, namun closetnya juga sudah lenyap," kata Kepala Dusun Tamanjaya Ujang Supayani kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/8/2024).
Baca Juga: Pesona Hamparan Hijaunya Sawah dan Curug Awang di Geopark Ciletuh Sukabumi
Supyani mengatakan bahwa saat ini Curug Awang tidak ada pengelola. Menurutnya, potensi wisata tersebut sempat ditata oleh karang taruna bekerjasama dengan pemilik lahan diareal curug. Kini tak terurus diduga karena kunjungan wisatawan yang sepi.
"Dulu pernah dikelola sama Karang Taruna Desa Tamanjaya dan pemilik lahan parkiran. Mungkin pengunjung sepi, karena faktor jalan yang memang belum memadai, dari jalan provinsi, menuju lokasi masih jalan tanah dan bebatuan," ungkapnya.
"Kurang lebih satu tahun terbengkalai, tidak ada pengelolanya," ujar Supyani.
Sementara itu Camat Ciemas, Usep Supelita menyebut pihaknya belum mengetahui terkait pengelolaan pembangunan sarana di Curug Awang. pihaknya pun mempertanyakan apakah ada MOU antara investor yang membangun dengan pihak desa atau pihak lain, sehingga jelas tanggung jawab pemeliharaan itu ada dipihak mana?
"Kalaupun pihak desa mau menginterprensi pembangunan Curug Awang tidak boleh tumpang tindih, berkenaan dengan pertanggungjawaban," ucapnya.
Baca Juga: Jadi Spot Favorit Berfoto, Pohon Loa Tua Di Curug Sodong Sukabumi Simpan Cerita Mistik
Usep menyayangkan salah satu potensi yang memiliki nilai estetik dan nilai ekonomi yang cukup tinggi itu, kondisi hari ini sangat memprihatinkan, perlu adanya penataan sarana penunjang lebih lanjut termasuk pembangunan jalan menuju lokasi, termasuk penunjukan pengelola dengan tugas dan tanggungjawabnya yang jelas.
"Harusnya juga ada greget dari Pemdes, karena ini satu potensi unggulan dan bisa menjadi sumber pendapatan baik desa maupun bagi Pemda," imbuhnya.