SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia sebagai negara maritim adalah pengakuan dunia atas luas kawasan perairan Nusantara. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga mendapat predikat sebagai bangsa yang memiliki kekayaan bahwa laut yaitu terumbu karang terluas di dunia.
Data dari wordpopulationreview.com mencatat luas terumbu karang di Indonesia mencapai lebih 51 ribu kilometer persegi, atau setara dengan 18 persen dari luas terumbu karang di dunia yang diperkirakan mencapai 284,3 kilometer persegi. Tak hanya itu, perairan laut Indonesia juga masuk kawasan Coral Triangle, rumah bagi berbagai keanekaragaman terumbu karang dunia.
Kabupaten Sukabumi sebagai wilayah dengan pesisir pantai yang panjang, menjadi salah satu habitat dari terumbu karang di Indonesia. Ada 11 titik terumbu karang di sepanjang perairan Kabupaten Sukabumi yang membentang dari Cisolok hingga Tegalbuleud.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi mencatat pada tahun 2021, luas kawasan terumbu karang di pesisir selatan mencapai 1.305 (seribu tiga ratus lima) hektar. Ribuan hektar terumbu karang itu tersebar di 11 pantai yang ada di 7 kecamatan, di sepanjang pesisir sukabumi.
Mulai dari Pantai Ujunggenteng di Kecamatan Ciracap; Pantai Cikembang di Kecamatan Cisolok; Pantai Sukawayana di Kecamatan Cikakak; Pantai Karangnaya dan Karangdeet di Kecamatan Palabuhanratu; Pantai Pamipiran di Kecamatan Simpenan; Pantai Cilegok, Karangrapak, Cikepuh dan Sodongparat di Kecamatan Ciemas dan Pantai Minajaya di Kecamatan Surade.
Ciemas menjadi wilayah dengan spot terumbu karang terbanyak di perairan pesisir Kabupaten Sukabumi. Dalam peraturan daerah Kabupaten Sukabumi, hamparan terumbu karang di 11 pantai ini masuk kategori kawasan lindung. Bersama kawasan perlindungan plasma nutfah eks-situ di Pangumbahan–Ujunggenteng dan Perairan Sukawayana-Palabuhanratu dan kawasan koridor bagi satwa atau biota laut yang dilindungi yaitu lokasi bertelur penyu hijau di sepanjang kurang lebih 5 (lima) kilometer di Pantai Pangumbahan Kecamatan Ciracap dan Pantai Cikepuh Kecamatan Ciemas.
Beberapa waktu lalu, pegiat foto bawah air Timur Angin, pernah membagikan dokumentasi terumbu karang di perairan Palabuhanratu. Dari sejumlah foto yang dibagikan di akun media sosialnya, kondisi terumbu karang di Palabuhanratu tersebut tampak cukup baik dan memukau.
Portal Kementerian Kelautan Perikanan menyebut terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel.
Baca Juga: Minuman Segar Air Lemon dari Ahli Gizi dan 5 Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa
Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95 persen, selama peristiwa itu, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal.
*berbagai sumber