SUKABUMIUPDATE.com - Makan sehat dengan konsep Clean Eeating dapat memiliki makna yang berbeda ketika hal itu menimbulkan ekspektasi yang tidak realistis.
Dilansir dari nutritionsource.hsph.harvard.edu, dalam sebuah survei terhadap remaja dan dewasa muda, meskipun 71% mendefinisikan makan sehat sebagai pendekatan positif yang sehat, sebagian kecil merasa hal itu tidak sehat karena sifatnya yang membatasi.
Karena hubungannya yang kuat dengan kesehatan, makan sehat dipandang baik menurut survei lain terhadap mahasiswa.
Meskipun hal itu ternyata bisa menimbulkan tekanan emosional seperti mengalami emosi negatif jika tidak dapat mengikuti diet. Bahkan, Clean Eeating juga bisa menyebabkan gangguan fungsional yakni memiliki jadwal makan yang kaku, mengabaikan isyarat lapar alami untuk makan lebih banyak atau lebih sedikit dari yang dijadwalkan, mengganggu pekerjaan sekolah.
Baca Juga: Sulit Diatur! Ternyata Ini 7 Sikap Anak yang Tidak Bisa Dikontrol Orang Tua
Beberapa diet sehat menyarankan untuk menghilangkan kelompok makanan seperti susu, gandum, atau gula rafinasi. Istilah "sehat" juga menunjukkan bahwa tidak mengikuti pola ini adalah "kotor," yang mendorong pembatasan makanan dan keasyikan dengan makan sehat.
Meskipun Clean Eeating tidak selalu berfokus pada penurunan berat badan, pola makan sehat dapat menutupi gejala gangguan makan.
Ketika pembatasan makanan dalam konsep Clean Eeating dilakukan secara ekstrem agar “sehat,” pola makan sehat dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan negatif yang mirip dengan gangguan makan seperti anoreksia nervosa, seperti osteoporosis, amenore, kesulitan berkonsentrasi, dan depresi.
Baca Juga: 10 Dukungan Emosional yang Bisa Orang Tua Berikan Agar Anak Sukses di Masa Depan
Seperti diketahui, Clean Eeating merujuk pada makanan yang sedekat mungkin dengan keadaan alaminya, mungkin organik, dan kemungkinan besar dengan penggunaan minimal bahan tambahan kimia dan pengawet.
Clean Eating adalah pendekatan makan yang berfokus pada konsumsi makanan utuh dan tidak diproses, yang sebaik mungkin mendekati bentuk alaminya.
Pendekatan Pola Makan Clean Eeating menekankan makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, sambil menghindari makanan olahan, tambahan gula, dan bahan kimia buatan.
Baca Juga: Emosi Lebih Sensitif, Peka 10 Ciri Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua!
Ya, diet bersih dalam Clean Eeating dapat mencakup buah-buahan utuh, sayuran, protein rendah lemak, biji-bijian utuh, dan lemak sehat sambil membatasi makanan ringan yang sangat diproses dan makanan kemasan lainnya dengan tambahan gula dan garam.
Clean Eeating juga dapat dikaitkan dengan istilah-istilah seperti berbasis tanaman, diberi makan rumput, bebas gula, atau bebas gluten. Singkatnya, Clean Eeating tampaknya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Konsep Clean Eeating populer di kalangan konsumen muda yang aktif menggunakan media sosial, yang merupakan platform utama bagi para selebritas, blogger, dan tokoh ternama lainnya yang menceritakan makanan dan resep makanan sehat mereka.
Sumber: nutritionsource.hsph.harvard.edu