SUKABUMIUPDATE.com - Jadi spot melihat sunset atau matahari terbenam, Alun-Alun laut Gadobangkong yang berada di jalan kidang kencana, kelurahan/kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, semakin ramai dikunjungi masyarakat meski belum diresmikan.
Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com di lokasi Kamis (27/6/2024), ramainya kunjungan masyarakat ke ruang terbuka proyek Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu dari sekitar pukul 16.00 WIB.
Salah satu pengunjung asal Simpenan, Delia (24 tahun) mengaku dirinya baru pertama kali mendatangi di tempat tersebut.
"Yah tempatnya bagus, jadi kita duduk itu langsung melihat laut. Sebenarnya engga sengaja tandinya mau ke pantai Citepus melihat rame orang akhirnya mampir, ternya benar benar indah apalgi menjelang malam gitu bisa lihat sunset," ujarnya.
"Pokonya bagus lah untuk nyantai di sore hari apalagi pas matahari tenggelam, untuk foto foto juga bagus. Ia sayang banget itu (landmark Alun Alun Gadobangkong) sudah rusak," terangnya.
Baca Juga: Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Rusak, Perbaikan Dikebut Jelang Healthy Cities Summit
Sementara itu salah satu pedagang yang ada di Alun-Alun Gadobangkong, Asep (40 tahun) mengungkapkan bahwa fasilitas publik anyar tersebut sering ramai di datangi oleh masyarakat bila sore hari.
"Kalau saya mah baru baru ini suka dagang disini (Alun Alun Gadobangkong). Kalau pagi mah biasa ke sekolah sekolah, keliling. Emang kalau sore mah suka rame. Allhamdulilah yang beli juga banyak. Biasanya sampai malem ramai sampe jam 8," ungkapnya.
Diketahui, tempat ini adalah proyek Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi sehingga belum dibuka untuk umum.
Alun-alun Gadobangkong pun masih dalam proses perawatan pihak kontraktor. Adapun fasilitas yang terlihat rusak adalah landmark huruf alun-alun, di mana catnya telah pudar, bahkan huruf yang berbahan polyvinyl chloride (PVC) rusak. Kemudian tembok di wilayah jalur pedestrian retak dan ada yang amblas.
Salah satu pihak proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran, mengatakan saat ini pihaknya mengebut perbaikan fasilitas yang rusak. Perbaikan ini ditargetkan selesai sebelum Healthy Cities Summit 2024, dan sebelum alun-alun diserahterimakan yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juni 2024 mendatang.
"Perawatan perbaikan akibat bencana, karena ada surat dari pak bupati langsung ke provinsi, kami akan upayakan sebelum acara Healthy Cities Summit. Nah, sebelum acara itu juga rencana memang mau diserahterimakan, berarti di antara akhir Juni atau awal Juli mau diserahterimakan," kata Imran pada Sabtu, 8 Juni 2024.
"Nah kalau untuk pemeliharaan akibat luar bencana, seperti huruf, terus pengecekan. Perbaikan-perbaikan pendestrian yang terkelupas-terkelupas, kami targetnya sebelum Healthy Cities Summit semua. Kalau pengecatan saya sudah komunikasi seminggu sebelum Healthy Cities Summit, jadi biar kesannya masih baru," jelasnya.
Adapun kondisi saat ini, di mana seng Alun-alun Gadobangkong yang sebelumnya tertutup kini terbuka, Irman menyebut pembukaan itu bukan dilakukan oleh pihak kontraktor. Imran menyebut pihaknya akan membuka sebagian seng yang masih terpasang agar parkir tertata rapi dan tidak semrawut.
"Jadi yang dari Indomaret sampai belokan itu kita enggak tahu dibuka oleh siapa. Kalau yang dari masjid sampai polsek rencananya mau kami buka sengnya, karena yang dari Indomaret ke sana itu kan udah terbuka oleh masyarakat setempatlah mungkin. Nah biar parkirnya itu tertata rapi. Jangan sampai naik-naik ke pendestrian, ke trotoar. Jadi kan ngerusak Alun-alun Gadobangkong," ungkapnya.
Imran meminta pemerintah sekitar agar segera bertindak melakukan pemasangan larangan berjualan dan parkir liar di area pendestrian Alun-alun Gadobangkong.
"Jadi harus ada regulasi segera untuk penertiban pedagang. Terus harus ada regulasi untuk menertibkan parkir juga, karena kalau kita yang melarang enggak didengar, kalau pihak perusahaan yang melarang itu enggak didengar. Kami berharap pemerintah segera memasang plang di situ yang ada logo pemerintahnya," ucap Imran.
"Kan kalau ada plang yang berlogo pemerintah misalnya dilarang berjualan, dilarang parkir di area pendestrian, masyarakat harus patuh terhadap pemerintah dan patuh terhadap regulasinya. Harusnya kan gitu," katanya.