SUKABUMIUPDATE.com - Mengonsumsi makanan tidak sehat dapat menimbulkan sejumlah dampak pada tubuh, antara lain penambahan berat badan dan kadar gula darah tinggi.
Jangan khawatir, terdapat pilihan sehat yang bisa dikonsumsi penderita diabetes untuk menggantikan makanan tidak sehat.
Berikut sederet makanan yang harus dihindari jika Anda menderita diabetes, beserta beberapa pilihan pengganti yang lebih sehat, sebagaimana dilansir dari diabetescarecommunity.ca!
Makanan Tidak Sehat yang Harus Dihindari Penderita Diabetes dan Rekomendasi Penggantinya
1. Daging olahan
Daging olahan, seperti bacon, ham, salami, atau dendeng, mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang tidak terdapat pada daging segar. Daging olahan juga telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung dalam banyak penelitian.
Untuk penderita diabetes bisa mengganti daging olahan dengan pilihan protein yang lebih rendah lemak dan alami, seperti ayam, kalkun, tuna, atau telur rebus.
Makanan yang tidak sehat dapat mempengaruhi pengelolaan diabetes Anda dengan menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan gula darah.
Baca Juga: 8 Ciri Orang Banyak Tekanan Karena Menyembunyikan Beban Hidup Sendirian
2. Produk susu penuh lemak
Produk susu berlemak penuh terutama mengandung lemak jenuh (lemak “jahat”), yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, karena makanan berlemak tinggi secara alami mengandung lebih banyak kalori, produk susu berlemak penuh dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko obesitas.
Gantikan produk susu berlemak penuh dengan produk susu rendah lemak atau tanpa lemak dan susu non-susu (misalnya susu almond atau kedelai).
Untuk penderita diabetes, saat memilih produk rendah lemak, selalu waspadai bahan tidak sehat lainnya yang mungkin ditambahkan untuk menggantikan lemak, seperti gula atau lemak jenuh.
Jika Anda penggemar susu, keju, atau produk olahan susu lainnya, ingatlah bahwa hal tersebut berdampak pada diabetes.
3. Makanan ringan kemasan dan olahan makanan panggang
Sebagian besar kue kering, biskuit, dan kue kemasan dibuat dengan gula rafinasi, tepung terigu rafinasi, dan lemak tidak sehat (seperti mentega, yang mengandung banyak lemak trans). Makanan ringan dan olahan juga mengandung sejumlah bahan kimia, termasuk bahan pengawet, pewarna dan perasa.
Selain itu, karbohidrat dalam makanan olahan biasanya merupakan karbohidrat “sederhana” olahan, yang menyebabkan lonjakan cepat pada kadar gula darah dan insulin.
Untuk penderita diabetes bisa mengganti camilan kemasan dan makanan panggang olahan dengan hummus dan sayuran, segenggam almond atau irisan apel yang diberi selai kacang.
Sebagian besar dari kita terkadang mengandalkan kenyamanan makanan olahan. Namun, ketika memilih makanan sehat, yang terbaik adalah mengurangi asupan makanan olahan dan menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat.
Baca Juga: Resep Dimsum Daging Kambing, Olahan Kurban Unik Anti Mainstream!
4. Karbohidrat putih
Karbohidrat “putih” dalam roti putih, nasi, dan pasta hampir tidak memiliki nilai gizi. Makanan sumber karbohidrat putih juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penambahan berat badan, serta peningkatan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (kolesterol “jahat”).
Untuk penderita diabetes bisa menggantikan karbohidrat putih dengan karbohidrat gandum utuh , seperti nasi merah, quinoa, serta pasta dan roti gandum utuh.
Bayangkan makanan yang disukai kemudian bayangkan juga bahwa Anda diberi tahu bahwa Anda tidak boleh makan makanan itu lagi. Ketika seseorang didiagnosis mengidap diabetes, hal ini sering kali merupakan pesan yang mereka terima dari orang-orang di sekitarnya -terutama jika menyangkut karbohidrat.
5. Sereal sarapan manis
Sereal sarapan adalah salah satu makanan olahan yang paling umum dikonsumsi dan mengandung banyak gula tambahan. Faktanya, kebanyakan dari mereka mencantumkan gula sebagai bahan kedua atau ketiga.
Memulai hari dengan sarapan sereal tinggi gula akan meningkatkan kadar gula darah dan insulin Anda. Konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kanker.
Penderita diabetes sebaiknya menggantikan sereal sarapan manis dengan oatmeal, granola buatan sendiri, atau sereal sarapan kemasan yang mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
Makanan yang tidak sehat dapat mempengaruhi pengelolaan diabetes dengan menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan gula darah.
6. Buah-buahan kering
Buah-buahan kering adalah cara yang lezat untuk memuaskan nafsu makan dan rasa manis Anda, dan umumnya mengandung banyak serat.
Sayangnya, buah kering penuh dengan gula. Padahal, sekotak kecil kismis (43 gram) mengandung 25 gram gula pasir; Satu porsi kurma seberat 50 gram juga mengandung 25 gram gula pasir.
Gantilah buah-buahan kering dengan buah-buahan segar. Penderita diabetes bisa memilih apel atau pisang untuk camilan cepat dan sehat saat bepergian.
Indeks glikemik adalah skala 100 yang mengurutkan makanan yang mengandung karbohidrat berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah. Ada 3 kategori yakni indeks glikemik tinggi, sedang atau rendah.
7. Kentang goreng
Karena kentang goreng digoreng dengan minyak yang mengandung lemak jenuh yang tidak sehat, maka kentang tersebut sangat tinggi lemak dan kalori. Hal ini dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan yang serius (misalnya penyakit jantung dan obesitas) jika penderita diabetes mengonsumsi kentang goreng secara rutin.
Kentang goreng juga mengandung banyak garam, yang dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat tekanan darah dalam tubuh.
Penderita diabetes sebaiknya menggantikan kentang goreng dengan stik sayur atau irisan ubi panggang
Makanan yang tidak sehat dapat mempengaruhi pengelolaan diabetes dengan menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan gula darah.
Baca Juga: 5 Olahan Daging Lebaran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi
8. Potongan daging yang lebih tinggi lemak
Daging yang lebih tinggi lemaknya antara lain iga sapi atau babi, prime rib, rib-eye steak, dan beef brisket. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging tinggi lemak –terutama daging merah– dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker.
Untuk penderita diabetes bisa mengganti potongan daging yang lebih tinggi lemaknya dengan daging yang lebih rendah lemak, seperti dada ayam atau kalkun, sirloin atau steak mata bulat, atau tenderloin babi
9. Makanan dengan lemak trans, atau lemak jenuh dalam jumlah tinggi
Berbeda dengan lemak tak jenuh (yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol), lemak trans dan lemak jenuh belum diketahui manfaatnya bagi kesehatan manusia.
Makanan yang harus dihindari penderita diabetes ini juga meningkatkan kolesterol low-density lipoprotein (kolesterol “jahat”) dan menurunkan kolesterol high-density lipoprotein (kolesterol “baik”).
Adapun makanan umum yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh contohnya: kue, pai, donat, dan kue kering (terutama jika diberi frosting); kerupuk dan keripik kentang; makanan cepat saji yang digoreng; dan pizza beku.
Penderita diabetes sebaiknya mengganti makanan dengan kadar lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi dengan makanan yang mengandung sumber lemak nabati alami (seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, atau alpukat) dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 (seperti salmon, tuna, atau mackerel).
Baca Juga: Panduan Diet Asam Urat: Prinsip Pola Makan dan Contoh Menu Hariannya
10. Makanan manis
Setiap orang pasti mendambakan makanan manis, entah itu coklat, kue, atau permen. Namun makanan yang tinggi gula tambahan biasanya tidak mengandung protein atau serat, sehingga dapat menyebabkan kadar gula darah Anda melonjak dengan cepat dan kemudian turun tajam.
Makanan manis juga dikaitkan dengan peningkatan berat badan bila dimakan secara teratur. Maka, penderita diabetes disarankan untuk mengganti makanan manis dengan buah-buahan segar, yogurt dan beri, atau es krim sehat buatan sendiri.
Meskipun kita mempunyai niat terbaik untuk menjalani hidup sehat dengan penderita diabetes, kebiasaan buruk terkadang bisa menyusup ke dalam diri kita. Meskipun sesekali camilan atau pemanjaan boleh dilakukan, perilaku tidak sehat yang terus-menerus dapat mengganggu pengelolaan diabetes.
Sumber: diabetescarecommunity.ca