Sangkuriang, Legenda Gunung Tangkuban Parahu yang Tidak Pernah Pudar

Kamis 06 Juni 2024, 10:15 WIB
Ilustrasi Gunung Tangkuban Parahu yang memiliki kisah legenda tidak pernah pudar yaitu Sangkuriang (Sumber : pixabay.com/@isthosirin03)

Ilustrasi Gunung Tangkuban Parahu yang memiliki kisah legenda tidak pernah pudar yaitu Sangkuriang (Sumber : pixabay.com/@isthosirin03)

SUKABUMIUPDATE.com - Legenda Tangkuban Parahu adalah salah satu cerita rakyat yang sangat terkenal dari Jawa Barat, Indonesia. Karena mengisahkan asal usul dari terbentuknya gunung tersebut yang memiliki bentuk unik menyerupai perahu terbalik.

Gunung Tangkuban Parahu, dengan keindahan alamnya serta cerita dibaliknya selalu berhasil menjadi daya tarik wisata memikat bagi banyak orang agar datang dan menyaksikan langsung bentuk gunung yang menyerupai perahu terbalik tersebut.

Legenda Gunung Tangkuban Parahu tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan lokal, tetapi juga mampu menarik perhatian banyak wisatawan karena memiliki keindahan alam serta kisah menarik yang menyertainya.

Baca Juga: 10 Rutinitas Sehat yang Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi dalam Darah

Menurut legenda, pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan yang terletak di kawasan pegunungan Jawa Barat, hiduplah seorang putri sangat cantik dan bijaksana bernama Dayang Sumbi. Ia merupakan putri dari seorang raja yang sangat dihormati bahkan memiliki kecantikan yang tiada tandingannya. Selain itu, Dayang Sumbi juga dikenal sebagai wanita dengan pikiran cerdas serta berbudi luhur.

Tentu semua ini berhasil menarik perhatian banyak pria yang ingin meminangnya sebagai istri. Akan tetapi, Dayang Sumbi lebih memilih untuk hidup sederhana di sebuah desa, jauh dari kehidupan istana yang mewah. Di desa itu, ia menjalani kehidupan dengan tenang dan damai, menghabiskan waktu dengan tenunan serta kegiatan sehari-hari lainnya.

Suatu hari, ketika Dayang Sumbi sedang menenun merasa sangat lelah dan tidak sengaja menjatuhkan alat tenunnya. Lalu, ia membuat sebuah janji bagi siapapun yang berhasil mengambil alat tenun miliknya akan dijadikan suami bila itu laki-laki, atau menjadi saudaranya kalau seorang perempuan.

Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kualitas Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Tak disangka, kalau yang mengambil alat tenun miliki Dayang Sumbi itu adalah anjing peliharaannya bernama Tumang.

Ternyata, Tumang bukanlah anjing biasa melainkan penjelmaan dari seorang dewa. Sesuai dengan janjinya, Dayang Sumbi menikahi Tumang, lalu dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki yang tampan dan kuat bernama Sangkuriang.

Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda yang gagah serta pemberani. Sejak kecil, ia sering pergi berburu di hutan bersama Tumang. Suatu hari, dalam perjalanan berburu, Sangkuriang merasa kesal karena tidak berhasil mendapatkan buruan.

Dalam kemarahannya, ia menembak mati Tumang, yang dianggapnya tidak berguna dan terus menggonggong. Sangkuriang saat itu tidak tahu bahwa Tumang merupakan ayah kandungnya sendiri. Ketika pulang ke rumah dan memberi tahu ibunya tentang kejadian tersebut, Dayang Sumbi sangat marah dan kecewa.

Baca Juga: Simpel, Ini Cara Buat Air Cuka Apel dan Kayu Manis Untuk Turunkan Gula Darah

Karena diliputi kemarahan yang besar, Dayang Sumbi memukul Sangkuriang di bagian kepala hingga meninggalkan. Sebelum mengusirnya, ia memberitahu sang anak bahwa Tumang adalah ayah kandungnya.

Sangkuriang yang kecewa sekaligus tidak percaya kalau Tumang adalah ayahnya, pergi dari rumah. Beberapa tahun kemudian, setelah diusir dari rumah, Sangkuriang dewasa mengembara dan secara tidak sadar kembali ke tempat asalnya tanpa mengenali daerah tersebut.

Pada saat itu juga, Dayang Sumbi yang telah lama ditinggalkan anaknya masih hidup dan tetap awet muda berkat kekuatan magis yang diduga dari daging Tumang. Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik dan langsung jatuh cinta padanya.

Baca Juga: 6 Minuman Terbaik Untuk Atasi Kadar Gula Darah Tinggi, Bisa Dibuat di Rumah!

Tanpa mengetahui bahwa wanita tersebut adalah ibunya sendiri, Sangkuriang melamar Dayang Sumbi. Namun, Dayang Sumbi akhirnya mengenali Sangkuriang melalui luka di kepalanya.

Dari situ, Dayang Sumbi berusaha keras untuk menggagalkan rencana menikah dengan Sangkuriang tanpa mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya. Bahkan, ia memberi syarat yang hampir mustahil dilakukan agar pernikahan dengan anaknya sendiri bisa gagal.

Dia meminta Sangkuriang untuk membuat sebuah danau dan perahu besar dalam waktu satu malam. Sangkuriang yang memiliki kekuatan supranatural, menerima tantangan tersebut dan hampir menyelesaikannya.

Baca Juga: Bebas Nyeri Sendi, 8 Jenis Obat Herbal yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Namun, Dayang Sumbi berdoa kepada para dewa untuk menggagalkan usaha Sangkuriang demi tidak menikahinya. Para dewa pun mendengar doanya, lalu membuat fajar datang lebih cepat.

Melihat tugasnya belum selesai karena sinar matahari mulai muncul serta Dayang Sumbi bilang ia sudah gagal, Sangkuriang marah besar dan menendang perahu yang sedang dibuatnya hingga terbalik.

Perahu terbalik di tengah danau tersebut berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal sebagai Gunung Tangkuban Parahu.

Legenda Tangkuban Parahu mengandung banyak pelajaran berharga tentang pentingnya hubungan keluarga, kesetiaan, dan konsekuensi dari tindakan kita. Selain itu, kisah ini memperlihatkan bagaimana keajaiban serta unsur magis sering kali menjadi bagian penting dari cerita rakyat Indonesia.

Baca Juga: Cara Meracik Rebusan Kayu Manis untuk Menyembuhkan Penyakit Gula Darah Tinggi, Simpel!

Selain itu, cerita legenda ini juga menyampaikan sebuah pesan tentang hubungan keluarga bisa rusak akibat perbuatan tidak benar seseorang. Kisah Tangkuban Parahu mengandung unsur magis serta keajaiban yang merupakan ciri khas dari cerita rakyat Indonesia.

Kini, Gunung Tangkuban Parahu sendiri merupakan salah satu objek wisata terkenal di Jawa Barat, dengan daya tarik gunungnya yang menyerupai perahu terbalik tersebut untuk menarik banyak pengunjung agar bisa melihat bentuknya

Itulah sebagian dari kisah legenda Tangkuban Parahu yang sampai sekarang sering dijumpai para wisatawan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)