Wisata Situ Sangiang, Danau Cantik yang Dipercaya Jadi Tempat Moksa Sunan Talaga Manggung

Rabu 06 Maret 2024, 16:30 WIB
Situ Sangiang menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok untuk melepas stres saat berkunjung ke Majalengka (Sumber : Istimewa)

Situ Sangiang menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok untuk melepas stres saat berkunjung ke Majalengka (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Situ Sangiang menjadi salah satu destinasi wisata populer di Majalengka. Wisata Situ Sangiang sendiri merupakan sebuah danau cantik cukup luas yang dikelilingi oleh lebatnya hutan.

Hutan di sekitar danau ini masih sangat terjaga dan bahkan beberapa tempat dikeramatkan oleh warga sekitar.

Situ Sangiang menawarkan pemandangan alam yang indah dengan suasana menenangkan sehingga tempat ini sangat cocok dijadikan lokasi melepas stres saat akhir pekan.

Di hutan sekitar danau ini kita masih bisa menemukan berbagai satwa mulai dari burung kutilang, kera, dan lainnya. Kemudian, di danau ini juga hidup berbagai jenis ikan seperti ikan mas, lele, nila dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Tempat Camping di Majalengka, Ada yang Punya View Lautan Awan

Selain itu, berbagai fasilitas wisata seperti toilet, warung hingga spot foto menjadikan wisatawan semakin nyaman berkunjung ke sini.

Situ Sangiang sendiri berlokasi di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Mitos Situ Sangiang Majalengka

Dibalik keindahannya, Situ Sangiang menyimpan cerita mitos yang sudah menyebar di masyarakat sekitar. Apalagi kondisi hutan yang lebat dan masih terjaga, semakin memperbesar rasa percaya orang-orang pada cerita di danau cantik ini.

Baca Juga: View 360 Derajat dan Gagahnya Ciremai: Lokasi Camping Favorit di Majalengka

Melansir dari laman ksdae.menlhk.go.id, di sini terdapat makam Sunan Parung yang dipercaya sebagai Raja ternama dari Kerajaan Talaga Manggung.

Masyarakat setempat percaya keberadaan pohon Nunuk dan ikan di Situ Sangiang harus terus dijaga. Konon, pohon Nunuk ini dipercaya sebagai gerbang kerajaan Talaga Manggung.

Sedangkan keberadaan ikan merupakan jelmaan prajurit kerajaan. Bila ada ikan yang mati, maka harus dikuburkan layaknya manusia. Pamali ini tidak boleh dilanggar, karena akan mengakibatkan malapetaka.

Karena itu, banyak peziarah yang mengunjungi makam Sunan Parung pada 1 Syura dan waktu tertentu lainnya.

Mereka melakukan serangkaian ritual yang diakhiri dengan memberi makan ikan dan mandi di bibir situ.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Dekat Stasiun Garut, Healing Naik Kereta ke Kota Intan

Oleh masyarakat setempat, Situ Sangiang juga menjadi "alat" prakiraan musim. Permukaan airnya sering dijadikan tanda datangnya musim kemarau dan penghujan.

Menjelang kemarau, ketinggian air akan bertambah hingga memenuhi situ. Sementara jelang penghujan tiba, permukaaan air justru surut.

Walaupun diluar nalar, mistis dan kearifan lokal masyarakat setempat turut melestarikan Situ Sangiang sehingga terhindar dari tangan-tangan jahil.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)