SUKABUMIUPDATE.com - Waduk Darma Kuningan menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jawa Barat. Banyak yang datang ke danau buatan ini hanya sekedar bersantai menikmati keindahan alam sekitar waduk sambil melepas penat.
Waduk Darma sendiri merupakan danau yang cukup luas dengan fungsi utama sebagai irigasi persawahan di Kuningan. Namun, karena keindahannya, banyak orang yang datang untuk menikmatinya.
Waduk Darma berlokasi di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Danau ini menampung air dari beberapa sungai seperti Sungai Cisanggarung, Cinangka, Cikalapa, dan Cireungit.
Baca Juga: Ada Kolam Air Panasnya, Berenang di Kuningan Sambil Menikmati View Persawahan
Jaraknya tidak jauh dari pusat kota Kuningan yaitu hanya sekitar 11 km. Selain itu, lokasinya yang berada di samping jalan utama menjadikan akses ke destinasi wisata ini cukup mudah.
Sejarah Waduk Darma Kuningan
Dikutip dari laman disparbud.jabarprov.go.id, menurut beberapa sumber, danau yang dikenal Waduk Darma sekarang dulunya berawal dari sebuah danau kecil yang telah terbentuk sejak tahun 1800-an.
Lantas danau kecil tersebut oleh warga sekitar dimanfaatkan untuk mengairi sawah, mencari ikan, serta melakukan kegiatan lainnya.
Baca Juga: Curug Cikurutug Cianjur, Air Terjun Cantik yang Cocok Untuk Healing
Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1920-an atas saran dari pengelola Pabrik Gula kemudian mengubah danau kecil tersebut menjadi sebuah waduk. Tujuannya tak lain agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lebih luas.
Akan tetapi, proses pembangunan Waduk Darma sempat terhenti yang disebabkan kekuasaan Belanda diambil alih oleh Jepang pada tahun 1942 dan menyebabkan pembangunan terbengkalai bertahun-tahun.
Setelah sekian lama, kemudian roses pembangunan waduk kembali dilanjutkan lagi oleh Pemerintah Indonesia yang dimulai tahun 1958 dan selesai empat tahun kemudian.
Baca Juga: 3 Tempat Wisata yang Angker di Pelabuhan Ratu Sukabumi, Liburan Sambil Uji Nyali
Kisah Mbah Dalem Cageur
Seperti tempat-tempat lain di Nusantara, Waduk Darma Kuningan juga tak lepas dari kisah legenda yang menyelimutinya, yaitu keberadaan Waduk Darma tidak lepas dari legenda Mbah Dalem Cageur.
Kisah Mbah Cageur sendiri telah diceritakan secara turun temurun oleh masyarakat Kabupaten Kuningan. Konon, waduk tersebut terbentuk sebagai tempat bermain putra kesayangan Mbah Dalem Cageur bernama Pangeran Gencay.
Konon, saat membangun bendungan, Mbah Dalem Cageur memberikan sajian untuk perjamuan dalam jumlah besar. Bahkan, saking besarnya, proses menanak nasi untuk perjamuan itupun dilakukan di salah satu bukit yang hingga sekarang bukit yang dipercaya menjadi tempat perjamuan itu dinamai ‘Bukit Pangliwetan’.
Baca Juga: Wisata Naik Kereta Panoramic KA Pangandaran, Jadwal dan Harga Tiketnya
Selain itu, Mbah Dalem Cageur juga membuat perahu dari kayu jati berukuran cukup besar untuk digunakan Pangeran Gencay dan teman-temannya bermain di waduk. Saat Pangeran Gencay bermain di atas perahu, penduduk sekitar menabuh alat-alat musik gamelan yang kemudian diberi sebutan ‘Muncul Goong’.
Namun musibah menimpa Mbah Dalem Cageur ketika Pangeran Gencay dan teman-temannya tenggelam akibat perahu yang mereka naiki mengalami kerusakan. Oleh penduduk setempat, lokasi tenggelamnya Pangeran Gencay dinamai ‘Labuhan Bulan’ karena peristiwa naas itu terjadi di malam bulan purnama.
Terlepas dari kisah legenda yang menyelimutinya, kini Waduk Darma telah menjadi salah satu destinasi wisata populer di Kuningan bahkan di Jawa Barat.