Okupansi Tinggi, Geopark Ciletuh Sukabumi Jadi Lokasi Favorit Libur Nataru 2024

Senin 25 Desember 2023, 19:18 WIB
Geopark Ciletuh salah satu tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Pinterest (Maniak Wisata Indonesia)

Geopark Ciletuh salah satu tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Pinterest (Maniak Wisata Indonesia)

SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu jadi destinasi favorit wisatawan menghabiskan waktu libur Natal 2023 dan tahun baru atau Nataru 2024. Hal itu dibuktikan dengan tingginya tingkat okupansi hotel maupun penginapan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi tersebut dibanding hari libur biasanya.

Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sukabumi dari tanggal 22 sampai dari 26 Desember 2023, tingkat hunian di wilayah Ciletuh dan Ujunggenteng menyentuh angka 90 persen. Lalu wilayah selatan (Palabuhanratu, Cisolok dan sekitarnya) mencapai angka 80 persen. Jumlah tersebut diprediksi akan naik jelang perayaan malam tahun baru mendatang.

“Untuk wilayah selatan ini alhamdullilah 80 persen, jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi memang 80 persen itu datanya berdasarkan sumbernya dari anggota PHRI. Kalau ditambah non-anggota itu pasti bisa sampai 90 atau 100 persen,” kata Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Kabupaten Sukabumi, Yudha Suryadharma, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (24/12/2023).

Baca Juga: 10 Rekomendasi Hotel di Sukabumi untuk Liburan Natal dan Tahun Baru

Sementara itu untuk wilayah utara (Cicurug, Parungkuda dan sekitarnya), lanjut Yudha, hanya mencapai 60 persen. Hal itu menurutnya, karena tren kunjungan wisatawan sekarang lebih banyak ke arah pantai selatan.

Yudha menuturkan, salah satu faktor adanya lonjakan okupansi hotel di Pantai Selatan Sukabumi pada libur nataru tahun ini, diperkirakan dampak dari dibukanya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 2.

“Jadi wisatawan merasa bahwa jarak dari Jabodetabek menuju Sukabumi atau Palabuhanratu semakin lebih dekat. Dampak utamanya itu. Selain itu juga objek-objek wisata di Sukabumi yang mulai terekspose dari akun sosial media,” jelasnya. 

Ketua BPC PHRI Kabupaten Sukabumi Yudha Suryadharma bersama Tokoh Pariwisata Jawa Barat Dadang Suhendar.Ketua BPC PHRI Kabupaten Sukabumi Yudha Suryadharma bersama Tokoh Pariwisata Jawa Barat Dadang Suhendar.

Menurut Yudha, hotel maupun penginapan di wilayah Geopark Ciletuh utamanya yang menjual pemandangan, tergolong full-booked karena terbantu dengan tengah populernya destinasi wisata di kawasan tersebut di mata wisatawan.

“Di situ ada anggota PHRI seperti hotel Cipunaga, Bukit Sunset hingga Bukit Soca Itu full semuanya. Kebanyakan fullnya oleh grup, family (keluarga). Jadi memang sudah booking dari beberapa hari sebelumnya. Family gathering kebanyakan,” tuturnya.

Adapun lama tinggal para tamu hotel tersebut, kata Yudha, rata-rata dua malam.

“Misalkan dari hari Jumat, dia check out hari Minggu, terus ada yang datang hari Sabtu, keluar biasanya Senin, gitu. Ya, ada juga sih memang yang sehari. Tapi tergantung kalau kayak saya misalkan di Puri (Surya Rawakalong), kita kan momen nataru ini kan harga range itu kan sama dan beberapa hotel juga yang tidak naik, itu rata-rata dua hari,” ujarnya.

“Kalau sehari sih jarang ya. Mungkin kalau sehari mungkin untuk hotel yang bintang ya. Seperti SBH (Samudera Beach Hotel) contohnya. Kalau di kita yang masih kategorinya non-bintang, dua hari alhamdulillah,” sambungnya.

Terkait keselamatan tamu hotel, Yudha sudah mengintruksikan kepada setiap penginapan yang tergabung di PHRI agar memasang media publikasi seperti spanduk, banner hingga baliho yang berisi himbauan agar tidak berenang di pantai.

“Terus juga untuk (himbauan) sapta pesona, untuk menjaga lingkungan, berupa kebersihan, itu sudah disampaikan, dikomunikasikan,” tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)